Pilkada 2023 Atau 2024 Bekasi, Sikap Politik M2 Untuk Tri Adhianto

RADAR NONSTOP - Mantan Walikota Mochtar Mohammad memastikan kursi satu Bekasi di pilkada 2020 menjadi milik Tri Adhianto Tjahyono yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota  Bekasi.

Mochtar Muhammad yang biasa disapa M2 itu menepis anggapan publik bahwa dirinya bakal kembali ikut memanasi suhu politik pilkada Kota Bekasi lewat keaktifannya di Partai PDI Perjuangan.

"Jangan salah persepsi, Wali Kota Bekasi 2020 Tri Adhianto. Kalau Pilkada Kota Bekasi 2023 atau 2024, bagi saya 2020 Wali Kota Bekasi, Bapak Tri Adhianto. Sekarang kita menetapkan pak Tri sebagai calon tunggal Walikota Bekasi," ucap M2 dalam kesempatannya di acara Syukuran Sukur Nababan sekaligus perayaan Ulang Tahun Anggota DPR RI tersebut yang ke-51 di Gedung Graha Delima Jl. Wijaya I Inspeksi Kalimalang, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/10) malam disertai tepuk tangan hadirin.

M2 meminta agar tidak ada lagi diskusi tentang siapa calon Walikota Bekasi mendatang dan jangan mendorong-dorong dirinya untuk kembali menjadi Walikota Bekasi yang akan datang.

“Ini sekalian saya umumkan langsung, dan jangan ada lagi diskusi tentang M2 serta saya didorong-dorong lagi untuk maju. Yang pasti kita doakan. Wajar kalau kita mendoakan kader terbaik kita terpilih sebelum 2023, syukur-syukur di tahun 2020 nanti. Saya sebagai Pimpinan Partai di Jawa Barat, berharap lebih cepat lebih bagus,” tegasnya.

Disinggung soal pengamanan dari internal PDIP saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi - Ma'ruf, M2 menjelaskan bahwa seluruh kader dan Satgas PDIP dari Jawa Barat siap membackup pengamanan pelantikan tanggal 20 Oktober nanti.

"Langkah preventifnya yang pasti kita sudah antisipasi, melakukan konsolidasi di internal Partai sekaligus membaca situasi di Jawa Barat untuk apa yang dilakukan didalam menyikapi pengamanan dari Jabar untuk pelantikan Bapak Jokowi - Ma'ruf. Secara struktural, Partai menyiapkan pengamanan di Jawa Barat," terang M2.

Ia berharap sekaligus menghimbau kepada seluruh masyarakat diharapkan dapat menahan diri, jangan mudah terpancing dengan isu-isu atau hoax, memutar balikkan fakta, memperkeruh situasi.