RADAR NONSTOP- Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Solo menerima pasien anak-anak yang kecanduan Gadget atau Game. Tak tanggung-tanggung, sehari, satu hari pihak RSJ menerima 1- 2 anak korban Gadget.
Humas RSJ Solo Totok Herdianto mengatakan rata-rata, korban kecanduan Gadget masih duduk di bangku SD hingga SMP.
"Sehari 1 hingga 2 pasien anak korban kecanduan Gadget kami terima,"papar Totok saat ditemui Radar Nonstop (Rakyat Merdeka Grup) Sabtu (19/10/2019).
BERITA TERKAIT :Rapuhnya Mesin PKS Di Jakarta Terhadang Anak Abah
Daycare Banyak Ilegal, Depok Dari Puluhan Penitipan Anak Hanya 13 Yang Berizin
Menurut Totok pasien awalnya datang ke RSJ dengan beragam keluhan. Dan kebanyakan yang datang tak mau menyebutkan karena Games.
"Setelah observasi, baru bisa ditelusuri apa penyebab pastinya apa karena game atau sebab lainnya,"terangnya.
Untuk penanganan anak, ungkap Totok, pihak RSJ menyesuaikan dengan gejala yang muncul karena tidak semua anak itu sama.
"Salah satunya dengan pemberian obat Atau farmakoterapi selama dua minggu kemudian dengan ditambahi dengan terapi perilaku,"jelasnya.
Pada minggu pertama, ungkap Totok, farmakoterapi anak akan terlihat lebih stabil.
Saat itu bisa mulai dilakukan terapi perilaku.Umumnya, anak-anak tak mau mengakui jika itu kecanduan game.
Sehingga harus diberikan pemahaman agar mau mengakui apakah itu game atau bukan.
"Jadi dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan agar anak tidak kecanduan game lagi. Yang artinya ya menyeluruh ya artinya holistik yang ditambani (diobati) hanya anaknya saja. Rata-rata pasien yang berobat jalan ataupun rawat inap,"pungkasnya.