Jumat,  22 November 2024

Berebut Biduan Karaoke, Cinta Segitiga Bertaruh Nyawa

NS/RN/JPNN
Berebut Biduan Karaoke, Cinta Segitiga Bertaruh Nyawa
Jenazah AW dibuang di pinggir tol usai digorok.

RADAR NONSTOP - Cinta segitiga berakhir dengan nyawa kerap terjadi. Biasanya cinta segitiga yang dilakukan oleh cewek menyulut emosi sang pacar. 

AW yang mayatnya dibuang di ruas Tol Bocimi adalah korban cinta segitiga. Pria 35 tahun itu tewas digorok oleh RZ (29). 

RZ kesal lantaran pacarnya, DF (28) berselingkuh dengan korban. DF adalah biduan karaoke di kawasan Bogor.
Awalnya pelaku curiga dengan pacarnya DF yang selingkuh. Karena kesal, pelaku yang bekerja sebagai sopir online mencecar DF. 

BERITA TERKAIT :
Diapit Dua Gunung, 24 Kecamatan Di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Dan Banjir 
Bogor Sudah Dilanda Bencana, Puluhan Rumah Rusak Dan Longsor Di Mana-Mana

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan kasus tersebut berawal dari kecurigaan pelaku RZ terhadap kekasihnya DF yang menjalin cinta dengan korban. Setelah didesak, DF akhirnya mengakui bahwa menjalin hubungan spesial dengan korban AW.

Tak terima dengan cinta segitiga di antara mereka, RZ yang bekerja sebagai sopir taksi online itu membuat rencana membunuh korban bersama sang kekasih yang merupakan pemandu lagu (PL). Keduanya pun merencanakan pertemuan dengan korban.

"RZ minta DF menelepon korban untuk bertemu di Cibubur, lalu mereka pergi ke arah Puncak pakai mobil korban. Di jalan pelaku RZ minta masuk ke rest area Tol Jagorawi KM 45 alasan mau ke toilet," kata Joni, di Mako Polres Bogor, Senin (28/10/2019).

Setibanya di parkiran, RZ mengeluarkan golok dari tas ransel yang dibawanya dan langsung mengarahkan ke leher korban. Seteleh sempat cekcok, leher korban pun digorok hingga tewas seketika di lokasi kejadian.

Melihat korban sudah tidak bernyawa, pelaku bersama kekasihnya membawa jasad korban yang bersimbah darah untuk dibuang di pinggir Tol Bocimi KM 57. Kemudian RZ dan DF melarikan diri dengan membawa mobil korban ke daerah Kota Depok.

"Dua sejoli itu pergi ke Depok cuci mobil dan kabur ke daerah Cianjur. Mobil korban sempat digadai ke seseorang baru dikasih DP Rp2 juta. Tapi orang itu curiga surat-suratnya belum juga dikasih akhirnya menitipkan mobil itu ke polsek," jelas Joni.