RADAR NONSTOP - Suhu politik di Jakarta terkait pemilihan Wagub pengganti Sandiaga Uno kembali memanas.
Partai Gerindra, meminta PKS introspeksi diri sebelum menuding partai lain tidak beretika. Molornya, proses Pemilihan Wakil Gubernur hingga 14 bulan lantaran PKS tidak bisa komunikasi atau mengkonsolidir Fraksi-Fraksi di DPRD DKI.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI, Mohamad Taufik mengaku, heran dengan tudingan bahwa Gerindra tak memiliki etika politik. Menurutnya, Fraksi Gerindra DPRD DKI sebagai kepanjangan partai di dewan telah berikan karpet merah pencalonan dua kader PKS Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
BERITA TERKAIT :PKS Mulai Dibenci Di Depok, Imam Tumbang Dan Ahmad Syaikhu Jeblok
RIDHO Menang Di Kota Bekasi, Jago PKS Tepok Jidat
Bahkan, pembentukan Panitia khusus (Pansus) Pilwagub DKI, yang diketuai Mohamad Ongen Sangaji, kata dia, Fraksi Gerindra sangat mendukung percepatan itu. “Masal mau jadi wagub, kami yang repot. SK kami tanda tangani. Semua dimudahkan. Kalau urusan DPRD DKI, urusan kami juga. Terus apa kerja PKS? Kan kepentingan mereka. Masak kami, yang repot,” kata Taufik di Jakarta kemarin.
Wakil Ketua DPRD DKI itu mengaku, harus membuka proses perjalanan ini. Menurutnya, mentoknya dua nama Agung dan Syaikhu di DPRD DKI. PKS sempat mengirim surat mengganti cawagub yang mereka usulkan itu.
Pada Agustus 2019, Taufik menjelaskan, PKS mengirim surat pergantian Agung dan Syaikhu, dengan Adyaksa Dault dan Nurmansyah Lubis. Namun, dalam waktu satu minggu surat tersebut ditarik kembali.
“Surat itu, langsung ditandatangani Presiden PKS Sohibul Imam, Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf, Sekjen DPP PKS, Ketua PKS DKI, dan Sekjen DPW PKS DKI. Terua apa salah kami. Makanya, saya bingung dibilang tak beretika,” ucap dia.
Ketua KAHMI Jaya itu mengaku, dalam waktu dekat akan komunikasi dengan PKS DKI untuk bicarakan ini. Menurutnya, esesnsi dari ini semua memilih orang nomor dua di Jakarta agar membantu Anies menuntaskan kerja-kerjanya.
Karena itu, usulan Gerindra ini, kata dia, untuk memecah kebuntuan mandeknya Pilwagub DKI. Empat nama yang diajukan, sudah diberikan ke DPP PKS. Yakni, Arnes Lukman, Ferry Juliantono, Ahmad Riza Patria dan Syaifullah. “Kami, tidak ingin melanggar etika. Insya Allah akan ada titik temu dan Anies miliki Wagub DKI,” ujar dia.