RADAR NONSTOP - Untuk mencegah dan mengantisipasi banjir kembali. Segala ikhtiar akan diusahakan Pemprov DKI Jakarta. Salah satunya rekayasa cuaca. Lalu apa tanggapan wakil rakyat di Kebon Sirih?
Politisi Partai Gerindra, Mohamad Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menyambut baik rencana tersebut.
Taufik mengatakan, rekayasa cuaca menjadi bentuk pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk membuat hujan ekstrem tidak menyebabkan terjadinya banjir.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
"Melalui rekayasa cuaca itu, hujan bisa diarahkan di wilayah lautan. Sehingga, potensi terjadinya banjir di wilayah daratan bisa diminimalisir," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (9/1/2019).
Taufik menambahkan, meskipun sudah dilakukan rekayasa cuaca, kesiapsiagaan dan kewaspadaa perlu terus dilakukan.
"Saya minta seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Pemprov DKI harus terus siaga serta mengimplementasikan early warning system dan melakukan mitigasi bencana dengan baik," ujar politisi Gerindra ini.
Tidak kalah penting, sambung Taufik, semua pompa, baik stasioner maupun mobile, termasuk yang ada di underpass-underpass harus dipastikan dalam kondisi prima dan siap digunakan.
"Saya kira, semua yang menjadi langkah antisipatif dan penanganan terkait banjir harus dimaksimalkan," tutup Taufik.
Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta TNI melakukan rekayasa cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di kawasan Jabodetabek, Selasa (7/1). Hasilnya hujan dengan intensitas sedang sampai lebat berhasil dialihkan ke laut sebelum memasuki Jabodetabek.
Teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang diterapkan adalah menyebar Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 6,4 ton menggunakan dua pesawat jenis CN 295 dan Casa 212-200. Hal itu dilakukan dengan tujuan menyemai awan di barat daya, barat, dan barat laut.
Melalui penyemaian yang dilakukan, hujan berhasil diturunkan di Laut Jawa yang ada di barat laut Jabodetabek dan kawasan Selat Sunda yang ada di barat daya Jabodetabek.