RADAR NONSTOP - Para pialang dan pemain saham di Jakarta dikejutkan dengan amukan dolar. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menembus level psikologis baru.
Dolar AS akhirnya berhasil tembus ke level Rp 15.000 setelah dalam beberapa bulan terakhir bertahan di level Rp 14.800-an.
Data perdagangan Reuters, Rabu (3/10/2018), dolar AS pagi ini bertengger di posisi Rp 15.085. Dolar AS konsisten bergerak di level Rp 15.085 setelah kemarin menembus level psikologis baru ini.
BERITA TERKAIT :Penimbun Emas Sumringah, Emak-Emak: Lumayan Buat Modal Liburan
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
Adapun dolar AS hari ini bergerak pada kisaran Rp 15.050 hingga Rp 15.085. Sejauh ini posisi tersebut adalah yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Dolar AS memang berada dalam posisi yang relatif perkasa. Mata uang negara lainnya yang melemah terhadap mata uang Negeri Paman Sam tersebut di antaranya euro, poundsterling, mexican peso dan swedish krona.
Memegang dolar AS menjadi keuntungan karena The Fed masih dalam tren menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga acuan akan membuat berinvestasi di AS menjadi menguntungkan karena imbalannya akan ikut terkerek, terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi.
The Fed sendiri kemungkinan besar kembali melakukan kebijakan serupa pada akhir tahun. Peluang The Fed menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada rapat 19 Desember sudah mencapai 80,5%.
Sementara emak-emak di Jakarta khawatir dengan kenaikan dolar. "Bisa naik semua nih harga sembako," keluh Indah (40) warga Slipi, Jakbar di Pasar Slipi.
Hal senada diucapkan Rini (27). "Makin parah aja ya. Ini telor dan lainnya saja sudah naik," ungkap ibu dua anak saat ditemui di Pasar Taman Kota, Jakbar.