RADAR NONSTOP – Sofia Kenin terus menapaki kesuksesannya sebagai petenis muda. Baru-baru ini, ia berhasil menjuarai turnamen Australian Open 2020.
Di partai puncak pada Sabtu (1/2) lalu, unggulan 14 tersebut menaklukkan wakil Spanyol, Garbine Muguruza. Kenin harus berjuang dalam 3 set dengan kedudukan 4-6, 6-2 dan 6-2 dalam durasi permainan 123 menit.
Setelah sukses merengkuh gelar tersebut, Kenin akhirnya mulai menuturkan pahit getir dan perjalanan panjangnya hingga mampu menembus jajaran elite petenis top dunia seperti saat ini.
BERITA TERKAIT :Timnas Australia Kesal Gagal Taklukkan Skuad Garuda
Justin Hubner Terancam Absen Lawan Australia
Dengan berbalut gaun indah dan tak bosannya menggenggam trofi "Daphne" dalam sebuah sesi foto serta jumpa pers di tengah kota Melbourne, Minggu (2/2), Kenin bercerita banyak semua hal yang pernah dialaminya.
“Aku bukan anak tertinggi ketika aku masih kecil. Orang-orang berkata, ‘apa yang kamu bicarakan? Dia sangat kecil. Apa yang sedang kamu lakukan? Ini sebuah lelucon'. Kami tidak memiliki hal-hal terbaik yang saya katakan, tetapi ayah saya percaya kepada saya dan tidak mendengarkan semua omongan itu," tutur Kenin yang dilansir situs resmi Australian Open.
"Hasrat berjuang dalam diriku, aku merasa itu adalah sesuatu yang tidak bisa dipelajari dan mudah didapatkan. Saya merasa Anda harus memilikinya. Itu membuat saya di sini, mungkin juga seperti itu," sambung petenis yang mengidolakan Kim Clijsters itu.