RADAR NONSTOP- Reaksi beragam dari tragedi Uighur membuat sejumlah pihak memunculkan berbagai opini. Kini tragedi Uighur pun perlahan terbuka saat dibahas dalam diskusi.
Menariknya, diskusi publik yang diselenggarakan Forum Dewan Kemakmuran Masjid (FKDM) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (2/2/2020) lalu, dengan tema "Tragedi Uighur Fakta Atau Hoax", akhirnya pun terjawab.
Menurut versi dari hasil diskusi "Tragedi Uighur Fakta Atau Hoax", itu, tragedi di Xinjiang tersebut dari hasil diskusi menghasilkan kata fakta bahwa tragedi Uighur dinyatakan benar-benar terjadi.
BERITA TERKAIT :Seperti Proyek Siluman, ICW: Anggaran Pembangunan TPU Sari Mulya Tidak Transparan
Anggaran Penataan Kawasan Kumuh Di 2 Kelurahan Tangsel Tidak Transparan, Mau Maling Ya?
Seperti yang disampaikan narasumber, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar menyebut tragedi Uighur di Xinjiang, Cina, merupakan peristiwa nyata atau tragedi fakta.
Menurut Ibnu Khajar, dalam peristiwa Uighur pihaknya ingin peduli dan konsentrasi di camp. Pasalnya, terdapat beberapa keluarga Uighur mengungsi di wilayah luar Xinjiang.
"Kita bersyukur setiap ada kejadian bencana di Indonesia, juga dunia internasional membantu kita. Maka cara kita membantu kebaikan dunia internasional, ada waktu terjadi beberapa problem-problem kemanusiaan di dunia internasional juga," terang Ibnu Khajar.
Ibnu menjelaskan, pihaknya mengakui hingga kini belum dapat masuk ke Xinjiang lantaran terkendala pengurusan visa. Kendati begitu, untuk mengirimkan bantuan, kata Ibnu, pihaknya hanya dapat mengirimkan bantuan diluar wilayah Xinjiang.
"Kita belum dapat bisa masuk ke Xinjiang. Makanya bantuan bisa kita kirimkan di luar Xinjiang, bantuan kita kirim ke pengungsi dan keluarga disana. Kita punya cabang di Turki, Istanbul," jelas Ibnu Khajar.
Terpisah, Ketua FKDM Kota Tangerang Selatan, Arif Wahyudi menyampaikan, dengan adanya diskusi tersebut pihaknya secara tegas akan menyampaikan hasil dan kebenaran atas peristiwa Uighur melalui masjid.
"Kita akan sampaikan fakta, bisa saja rekan-rekan dewan masjid akan menjampaikan melalui masjid di masing-masing wilayahnya," jelas Arif Wahyudi.