RADAR NONSTOP - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi diminta tudak usah ikut campur dalam proses pemberian izin Formula E di Monas, khususnya soal izin dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana meminta agar seluruh pertimbangan rekomendasi menjadi urusan internal eksekutif.
"Ini dapur kami. Jangan tanya bahannya apa aja. Ya jangan dong, ini dapur, dapur saya. Apa yang kami bahas masa detil Anda mau tahu?" kilah Iwan, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/2/2020).
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
"Pokoknya di sini saya yang mengeluarkan rekomendasi bahwa kawasan cagar budaya Monas bisa dilakukan Formula E. Selesai," lanjut dia.
Hal ini dikatakannya terkait pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan yang dibantah TACB dan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi atas rekomendasi gelaran Formula E di Monas.
Dalam suratnya kepada Menteri Sekretaris Negara, pada 11 Februari, Anies mengaku sudah mengantongi izin dari TACB DKI Jakarta untuk menggelar balapan di kawasan cagar budaya itu.
Sementara, Ketua TACB DKI Jakarta Mundardjito mengaku tidak tahu menahu dan tidak diberitahu terkait rekomendasi itu.
Menurut Iwan, TACB dan Tim Sidang Pemugaran (TSP) adalah dua lembaga yang berada di bawah garis komandonya. Tugas keduanya hanya memberikan nasihat dan bukan untuk memutuskan.
"Jadi gini lho, TSP itu bukan membuat rekomendasi. Tapi dia memberikan advisory, memberikan nasihat kepada saya. Saya yang hire dia, saya yang bayar dia, melalui apa? Melalui unit pengelolaan konservasi cagar budaya," ungkap Iwan.
Terpisah, diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi bahkan menyebutkan Anies Baswedan melakukan pembohongan publik.
Sebab, Anies mengaku sudah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta untuk menggelar Formula E 2020 di kawasan Monas. Padahal, pernyataan Anies itu dibantah Ketua TACB Mundardjito.
"Kami sebagai ketua dewan, dari fraksi kami, melihat ada manipulasi lagi, bahwa seakan-akan kepala cagar budaya ini mengiyakan, padahal belum dikonfirmasinya," kata Prasetyo di Kantor Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).