RADAR NONSTOP - Ratusan pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan pembinaan SDM saat berkumpul di Balai Patriot Kantor Wali Kota Bekasi, Sabtu (15/2/2020).
Wali Kota Bekasi, H. Rahmat Effendi menyampaikan arahan kepada sejumlah pegawai DLH tersebut agar meningkatkan etos kerja dalam pelayanan kepada masyarakat dan seiring dengan adanya peningkatan kesejahteraan pegawai.
Pembinaan SDM diikuti Pegawai DLH mulai pejabat hingga staf pelaksana, petugas kebersihan lapangan dan sopir truk sampah dari berbagai bidang dan UPTD.
BERITA TERKAIT :Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi
Hadir juga Staf Ahli Bidang Pembangunan Sudarsono, Kadis LH Yayan Yuliana, Sekdis LH Kustantinah, para Kabid dan Kasie LH, dan Kasubag Humas.
"Pegawai Pemkot Bekasi dari semua OPD bisa terus meningkatkan pelayanan bagi warga. Termasuk di Dinas Lingkungan Hidup bertugas pelayanan bidang kebersihan dan mengatasi persoalan sampah," ucap Rahmat Effendi.
Ia berharap, DLH memaksimalkan bank sampah yang ada untuk mengurangi jumlah sampah se-Kota Bekasi yang diproduksi per hari sebanyak 1800 ton sampah. Terbatasnya lahan di TPA Sumur Batu juga jadi persoalan tersendiri agar ke depan dimasukan dalam rencana kedepan.
"Kebutuhan lahan TPA menjadi program DLH karena sampah yang diangkut setiap harinya tidak pernah libur. Selain itu maksimalkan armada truk pengangkutan karena beberapa di antaranya sudah tidak layak jalan dan perlu dihapus asetnya untuk membeli armada baru. Ini perlu dipikirkan ke depan," kata Rahmat Effendi.
Sementara itu, Kadis LH Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, aparatur DLH sebanyak 2018 orang dan 1600 diantaranya tenaga kerja kontrak dan 300 an PNS yang disebar di 18 UPTD yang ada.
"Terima kasih kepada Pak Wali sudah memberikan arahan kepada pegawai di DLH dan bisa diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari," ucap Yayan.
Terkait program kerja DLH, Yayan mengatakan, akan ada perubahan pola pengangkutan sampah guna meningkatkan pelayanan bagi warga. Dulu yang biasanya melayani dari pintu ke pintu bisa diubah menjadi pola pengangkutan di satu titik lokasi Tempat Penampungan Sementara.
"Lokasinya sudah ada menggunakan lahan fasos fasum, tinggal sosialisasi dan koordinasi dengan RT dan RW untuk penjemputan sampahnya. Semoga pola baru ini bisa berjalan baik," ujar Yayan.
Satu program DLH yang lain terkait zero plastik, kata Yayan, akan diterapkan serentak pada Maret 2020 dan hingga kini terus dilakukan sosialisasi bagi pengusaha ritel dan pasar tradisional.
"Program zero plastik sekali pakai bagian dari tugas DLH untuk mengurangi jumlah sampah dan mengedukasi masyarakat agar menggunakan kantong belanja yang awet dan ramah lingkungan," pungkasnya.