Rabu,  27 November 2024

Kepala Sekolah Korban Kecelakaan Cipali Ternyata Peserta Tea Walk Pemprov

Zaber
Kepala Sekolah Korban Kecelakaan Cipali Ternyata Peserta Tea Walk Pemprov
Sekda DKI di rumah korban kecelakaan peserta tea walk

RADAR NONSTOP - Korban kecelakaan mobil terbakar di Cipali Km 136, Sabtu (6/10/2018) yang dibantu Anies Baswedan ternyata peserta Tea Walk yang digelar Pemprov DKI.

Korban bernama Slamet Supardiyono (55) tinggal di Cakung Barat, Kampung Baru RT 06 RW 07, Cakung Barat, Jakarta Timur. Ia tercatat sebagai Kepala Sekolah SMPN 247 Jakarta.

Kepergian alamarhum menyisakan duka bagi keluarga maupun kerabat dekat korban. Keluarga masih syok dengan peristiwa yang menimpa alamarhum pagi tadi. Sukaesih, istri Slamet, hanya dapat menangis melihat jenazah alamarhum terbaring di rumah duka. Ia belum dapat bercerita atas apa yang dialami oleh almarhum.

BERITA TERKAIT :
Pemprov DKI Gencar Gaungkan Anti Korupsi, Coba Dong Audit Kekayaan Pejabat CKTRP?
PAM Jaya Raih Penghargaan Mitra CSR Terbaik Pemprov DKI Jakarta

Salah satu keluarga korban mengungkapkan, almarhum usai mengikuti kegiatan tea walk yang digelar Pemprov DKI Jakarta di Kuningan, Jawa Barat. Di tengah perjalanan alamarhum mengalami insiden kecelakaan yang membuat almarhum meninggal dunia.

"Kami dapat informasi begitu, kalau bapak mengalami kecelakaan di Tol Cipali," kata Koko, anak pertama korban, Sabtu malam.

Koko mengatakan, tak memiliki firasat burut atas insiden ini, dan keluarga merasa kehilangan sosok alamarhum yang meninggalkan tiga putra. Keluarga hanya dapat pasrah atas apa yang terjadi pada alamarhum. 

Direncanakan alamarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Yogyakarta. Namun keluarga masih menunggu salah satu dari anak alamarhum yang dalam perjalanan dari Lampung ke Jakarta.

"Rencana malam ini dibawa ke Yogyakarta. Tapi nunggu anak kedua yang masih dalam perjalanan," katanya, Sabtu (6/10/2018).

Selain itu, almarhum Slamet, memiliki rencana untuk menikahkan anak kedua yang bernama Dwiko Hadiko Bowo pada 16 Oktober 2018.

Hal itu diungkapkan oleh Boncu (28) salah seorang kerabat korban. Ia mengatakan, hal tersebut lantaran dirinya ditugaskan mengurusi rencana pernikahan anak alamarhum. Hal itu diungkapkan oleh alamarhum sebelum berangkat ke acara tea walk tersebut.

"Ketemu kemarin pas beliau itu belum berangkat, ketemu saya. Biasa dia sering ke warung saya sekedar ngopi, nah dia bilang, 'Aku titip ke kamu urusin acara pernikahan anak saya'," kata Boncus menirukan ucapan almarhum.

Dirinya mengaku memang sangat dekat dengan almarhum, walau sebagai tetangga namun keakraban almarhum layaknya keluarga baru bagi dirinya.

Ia mengaku almarhum sosok yang sangat baik, bahkan dilingkungan masyarakat sangat aktif bersosialisasi. “Baik banget dia, saya kenal almarhum sudah lama banget. Jadi sudah seperti keluarga saja. Almarhum juga aktif bersosialisasi di sini," katanya.

Ia mengaku shock dengan peristiwa yang menimpa almarhum, dan mendengar kabar tersebut dari media televisi soal kecelakaan.

"Saya juga kaget, itu saya liat kan di televisi. Katanya ada kecelakaan di Cipali, terus Pak Gubernur sempat membantu juga. Ternyata itu alamarhum. Enggak nyangka sih sebenarnya, apalagi dia mau nikahin anak kan," tandasnya.

Sementara itu, Pemprov hingga saat ini masih bungkam saat ditanya kebenaran korban kecelakaan tersebut peserta tea walk Pemprov DKI Jakarta atau bukan. “Lagi dicek”,.