RADAR NONSTOP- Kabar penculikan bayi di Tangerang Selatan (Tangsel) bikin geger. Kabar penculikan tersebut diduga sengaja disebarkan oleh orang tak bertanggungjawab (OTB), Minggu (1/3/2020).
Awalnya kabar penculikan itu muncul di media sosial, seperti WhatsAap yang diduga sengaja langsung disebarluaskan ke media sosial Facebook. Kabar penculikan itu sempat viral dan diperbincangkan warganet. Pasalnya, kabar itu menuliskan telah diculik
keponakan dari ibu Yulianah, umur anak 5 bulan dan jenis kelamin perempuan dengan dilampiri foto bayi. Kejadian itu disebut-sebut terjadi dalam angkot Lebak Bulus - Parung.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
Kabar itu pun juga menuliskan bahwa ibunda si bayi dihipnotis di angkot dan diturunkan di Pondok Cabe oleh pelaku penculikan. Peristiwa penculikan itu disebutkan terjadi pada hari Sabtu (29/2/2020), sekitar jam 16.00 WIB.
Berdasarkan hasil penelusuran awak media, ternyata kabar penculikan bayi tersebut hoaks alias kabar bohong.
Pasalnya dari hasil penelusuran, Polsek Pamulang, Polres Tangsel diketahui menerima laporan dua kasus yang berbeda yakni penemuan bayi di Pondok Benda dan laporan penculikan bayi di Pondok Cabe, atas pelapor Aura Indah Permata (30).
Menurut keterangan tertulis Kapolsek Pamulang, Kompol Hadi Supriyatna kepada awak media menjelaskan, bahwa pelapor mengakui laporannya soal penculikan bayi tidak benar.
"Selamat pagi, hasil pendalaman kasus penculikan bayi dan keterangan dari Ibu Tia teman pelapor bahwa pelapor tidak pernah punya bayi dan laporan yang dibuat tidak benar. Setelah dikonfrontir, pelapor sudah mengakui laporannya tidak benar,"terang Kapolsek Pamulang, Kompol Hadi Supriyatna dalam keterangan tertulisnya yang diterima awak media, Minggu (1/3/2020) pagi.
Seperti informasi kepolisian setempat menyampaikan, berdasarkan cerita Dede (saudara korban yang juga pelapor, red), sekitar jam 16:00 WIB, korban naik angkot jurusan Lebak Bulus - Parung.
Korban diduga dihipnotis, korban sadar setelah diajak ngobrol oleh penumpang. Setelah itu korban tidak ingat lagi, dan sadar kembali setelah mendengar klakson dari angkot yang berbeda saat berdiri di jalan lingkar luar pagar lapangan terbang Pondok Cabe.
Saat itu juga korban naik angkot berbeda dan dibawa oleh sopir menuju Polsek Parung. Sekitar pukul 18:30 WIB, korban telah mendatangi Polsek Pamulang atas saran dari petugas Polsek Parung untuk membuat laporan.
Informasinya, Polsek Pamulang, Polres Tangerang Selatan (Tangsel) akan terus mendalami motif dibalik laporan kasus penculikan tersebut yang sempat menggegerkan publik.