Jumat,  27 December 2024

Ombudsman Minta Pemerintah Jujur Soal Korban Virus Corona

RN/CR
Ombudsman Minta Pemerintah Jujur Soal Korban Virus Corona
-Net

RADAR NONSTOP - Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Laode Ida mengingatkan pemerintah agar jujur dan tidak menyembunyikan informasi seputar korban yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Hal ini disampaikan Laode, merespons pengakuan Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono di media, terkait permintaan salah seorang staf ahli Kementerian agar dirinya tidak menyampaikan dahulu informasi mengenai warganya yang terjangkit virus corona ke publik.

"Kalau benar pemerintah menyembunyikan informasi berdasarikan fakta, ini agak berbahaya," kata Laode dikutip dari laman jpnn.com, Senin sore (2/3/2020).

BERITA TERKAIT :
Lawrence Wong Kena COVID-19, Yang MMau Liburan Ke Singapura Waspada
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor

Mantan anggota DPD RI ini mengatakan virus Covid-19 yang berasal dari China itu sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Indonesia awalnya juga pernah dicurigai telah dimasuki virus ini, namun dibantah pemerintah.

Karena sekarang sudah terbukti ada 2 WNI asal Depok yang terinfeksi, maka dia meminta pemerintah jangan menutup-nutupinya dari publik.

"Fakta yang ada tidak boleh disembunyikan. Seharusnya pemerintah langsung nyatakan orangnya si ini, tempatnya ini. Tetapi jangan menjadikan ini begitu menakutkan, tidak boleh," ujar Laode.

Sejalan dengan temuan ini, kata tokoh kelahiran Tobea, Muna, Sulawesi Tenggara itu, pemerintah juga harus segera mengumumkan langkah-langkah penanganan terhadap warga yang telah terinfeksi sesuai kaidah medis.

"Targetnya adalah yang terinfeksi ini, termasuk di Depok, tidak menimbulkan korban jiwa. Itu target yang harus ditetapkan pemerintah. Langkah penanganannya diumumkan terhadap mereka yang dinyatakan positif virus Corona," katanya.

Dia meminta pemerintah tidak lalai dan bekerja semaksimal mungkin untuk menangani korban yang terinfeksi. Kemudian, lakukan edukasi sosial pada masyarakat dalam berinteraksi dengan keluarga maupun lingkungannya.

"Ini supaya tidak menimbulkan ketakutan bagi masyarakat dalam berinteraksi," ujar Laode.

Untuk seluruh jajaran pimpinan formal, mulai dari kepala daerah sampai tingkat RT, mereka harus terlibat dalam menyosialisasikan pola hidup sehat, hingga panduan bagaimana mencegah terjangkit virus mematikan itu.

Berikutnya, lakukan deteksi dini bagi warga asing, atau WNI yang pulang dari luar negeri di setiap bandara internasional maupun pelabuhan seperti Batam, Nunukan, Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Ini guna memastikan mereka tidak membawa virus tersebut dan menambah luas penyebarannya.

"Jangan menutup informasi. Tidak boleh main-main dengan kesehatan publik. Itu harus disampaikan oleh komunikator kesehatan secara elegan, jangan dianggap remeh ini. Pola komunikasi penting," ujar Laode.