Selasa,  07 May 2024

Usai Ditegur Anies

Komposisi Spekulan Trading Gigit Jari, Lalu Salahkan Distributor

RN/CR
Komposisi Spekulan Trading Gigit Jari, Lalu Salahkan Distributor
Dirut Pasar Jaya, Arief Nasrudin gelar konferensi pers usai ditegur Anies Baswedan terkait harga masker tak manusia di gerai - gerai perusahaan plat merah itu -Net

RADAR NONSTOP - Usai ditegur Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait harga selangit masker di gerai Perumda Pasar Jaya. Komposisi spekulan trading yang diduga bercokol kuat di internal perusahaan plat merah itu gigit jari.

Mimpi para kartel ingin mengeruk keuntungan sebesar - besarnya ditengah kepanikan dan kesulitan warga gagal total. Terpaksa deh, turunin harga dan gelar operasi pasar. Walaupun harus rugi, daripada jabatan dicopot karena mbalelo.

Dengan kercerdikan dan kecerdasannya, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengakui salah lalu ngeles.

BERITA TERKAIT :
Jakpro Kian Membleh, APJ Sebut Ada Jajaran Direksi Rasa Dirut
Pasar Rawa Bening Terancam Tamat, Maniak Batu: Harganya Mahal

Ia mengakui bahwa rencana penjualan 1.450 boks masker dengan harga Rp 300.000 memang bentuk keteledoran PD Pasar Jaya.

"Sebenernya keterangannya memang belum lengkap mas, balik lagi itu salah saya. Kita beli itu harganya sudah segitu. Bukan kita jualnya (dinaikkan) harga segitu. Ini melakukan preskon untuk meluruskan hal hal yang belum lengkap kita berikan," ucap Arief ngeles dalam konferensi pers di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020).

Arief pun menjelaskan alasannya, harga masker PD Pasar Jaya sempat terbilang mahal karena pasokan masker yang sulit didapat. Ia pun lantas buang badan ke distributor.

"Jadi kami waktu membeli barang (masker) memang kita nyarinya memang agak susah dan market harganya seperti itu kita ketemu. Tapi wujudnya juga enggak kelihatan, jadi kita nyamperin ke beberapa lokasi itu lokasinya ternyata enggak ada," kata dia.

Bahkan di sebagian distributor ketersediaan masker sudah ludes. Pasar Jaya pun harus mengikuti pre-order (PO) untuk bisa mendapatkan masker.

"Jadi dipastikan vendor-vendor ini memang barangnya sudah habis dan sebagainya. Dan kita buka PO, jadi PO itu dengan permintaan harga dari mereka dengan harga segitu. Kemudian kemarin kita ngecek di pasar harganya sama di harga di pasar Rp 400.000 per boks," tuturnya.

Namun, kabar yang diterima radarnonstop.co, Perumda Pasar Jaya sempat disemprot Anies Baswedan dengan pengumuman harga masker Rp6500 per pieces. Sebab, harga tersebut dinilai tidak manusiawi ditengah kesulitan warga mendapatkan masker.

Setelah meminta maaf kepada gubernur, di hari yang sama, suka tidak suka, Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin pun menggelar konferensi pers dan untuk cuci tangan dengan menyalahkan distributor masker.

Kini, PD Pasar Jaya menjual masker dengan harga Rp 125.000 per boks, dan menyediakan 1 juta stok masker yang bisa dibeli masyarakat di Pasar Pramuka dan gerai milik PD Pasar Jaya.

“Makin konyol aja nih, kalau betul yang dikatakan Dirut Perumda Pasar Jaya jual harga masker Rp6500 atau Rp300,000 per box karena harga dari distributor. Lantas sekarang jual Rp125.000, artinya Perumda Pasar Jaya rugi dong,” ujar Ketua Forum Diskusi Jurnalis Jakarta (FDJJ) Ahmad sambil terkekeh geli.