RADAR NONSTOP - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta tutup sementara Restoran Amigos. Padahal, sebelumnya Amigos diminta tetap buka. Kok plin - plan ya?
Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Cucu Kurnia saat dihubungi awak mendia mengatakan, penutupan dilakukan selama satu pekan mulai 6 Maret sampai 13 Maret.
"Kemarin belum ada rekomendasi. Sekarang ada rekomendasi, ya sudah kita bikin surat untuk tutup sementara, bahkan karyawannya diliburkan," ucap Cucu, Jumat (6/3/2020).
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Berkinerja Buruk, FM-PJ: Kadis Parekraf Layak Diganti
Menurut Cucu, akan ada tindakan dari tim kesehatan baik itu Dinas Kesehatan atau Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI). Namun, Cucu tidak tahu tindakan apa yang dilakukan. “Saya nggak ngerti kalau itu, tanya ke Dinas Kesehatan," ucap Cucu.
Menurut Cucu, tidak ada proses isolasi. Karyawan hanya diminta untuk tidak masuk kerja. “Enggak (diisolasi). Diliburkan lah," kata Cucu.
Selain Amigos, Paloma Bistro, Jakarta Pusat, menjadi tempat lain lokasi diduga menjadi tempat penularan virus Corona. Namun, rekomendasi penutupan untuk Paloma belum keluar. “Yang Paloma kita belum dapat, yang jelas Amigos," ujar Cucu.
Seperti diketahui, dua orang pasien dinyatakan positif virus Corona di Depok, Jawa Barat. Salah satu pasien diindikasikan tertular virus Corona dari warga negara (WN) Jepang setelah berkegiatan di Amigos dan Paloma Bistro.
Saat itu manajemen Amigos dengan inisiatif sendiri memutuskan untuk tutup sementara. Akan tetapi usai distrelisisasi Dinkes Jakarta Selatan, pengelola Restoran Amigos memutuskan tetap membuka restoran.
Dinkes Jakarta Selatan telah membersihkan semua ruangan dan menyatakan aman dan tak ada indikasi corona.
“Sekarang kita kasih tahu bahwa kita lulus dengan karyawan lulus (pemeriksaan kesehatan). Jadi tolong jangan tutup. So, saya akan langsung bikin statement bahwa kita tidak tutup. Kita buka terus," ungkap Mulles.
Sementara itu, 32 karyawan yang diperiksa tak ada indikasi virus corona secara fisik. Meski demikian, petugas kesehatan tetap mengambil sampel dahak (swab) para pegawai untuk dicek Balitbang Kemenkes apakah terindikasi corona atau tidak. Pengecekan itu akan keluar dalam waktu satu minggu ke depan.
“Sudah clear dari masalah yang mengarah corona ini sudah clear, tapi tetap kita ambil untuk spesimennya. Indikasi fisik yang clear, tapi spesimennya ada corona atau tidak itu (menunggu) laboratorium, dan itu butuh waktu satu minggu,” ungkap salah seorang tim dokter pemeriksa pegawai Restoran Amigos, dr Yudi, usai pemeriksaan di Restoran Amigos.
Yudi mengatakan, tim dokter juga telah mewawancarai para pegawai, terkait kondisi kesehatan, riwayat perjalanan hingga kontak akhir para pegawai.
“Wawancara tadi contohnya seperti ada gejala batuk atau pilek, atau pernah bepergian ke luar kota atau ke luar negeri kemudian pernahkah ke pasar hewan, atau misalnya pernahkah berkunjung ke rumah sakit,” jelasnya.