RADAR NONSTOP - Sarmuli Nainggolan belum bisa melupakan peristiwa sadis yang dialami anaknya. DM, bocah 14 tahun tewas dibakar hidup-hidup.
Bocah asal Kabupaten Kampar, Provinsi Riau itu menjadi korban persekusi 10 pemuda lantaran dituduh mencuri kompor gas. Tragisnya, korban yang sudah dibakar malah ditertawakan para pelaku.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Riau Esther Yuliani mengatakan, keterangan keluarga dan korban, peristiwa ini terjadi di Desa Ranto Kasih, Kecamatan Sungai Pagar, Kampar pada Senin (9/3/2020) malam. Persekusi dan perbuatan kejam itu dilakukan 10 pemuda di depan mata ibu korban, Sarmuli Nainggolan.
BERITA TERKAIT :19,9 Ribu Ibu Hamil Kurang Energi, Sri Mulyani Sebut Anggaran Kesehatan Rp187,5 T
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?
Saat kejadian, Sarmuli baru saja pulang dari kebun. Dia melintas di jalanan Desa Ranto Kasih yang menjadi lokasi TKP. Ketika itu dia melihat kerumunan pemuda dan di sana ada anaknya DM dalam posisi tergeletak.
Terkejutnya, Sarmuli mendekat kerumunan tersebut. Para pelaku kemudian menyiram korban dengan bensin dan menyulut api. Korban pun dibakar hidup-hidup.
Sarmuli yang histeris coba menolong anaknya, namun para pemuda itu mencegah. Dia kemudian berteriak meminta pertolongan. Tidak lama berselang warga berdatangan dan mereka meninggalkan lokasi.
"Korban dituduh mencuri kompor gas. Ibunya menyaksikan bagaimana para pelaku memperkusi anaknya. Walau sudah membakar anaknya, para pelaku terus saja membully," ujar Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Riau Esther Yuliani dilansir dari iNews, Sabtu (14/3/2020).
Korban kemudian dibawa warga ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan. Selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Selasih di Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Korban mengalami luka bakar 50 persen. Saya baru saja menjenguk, kondisinya masih syok dan menjalani perawatan intensif," kata Esther.