RADAR NONSTOP - Gedung DPRD DKI Jakarta kian mencekam. Para anggota dewan yang biasa berkantor di Kebon Sirih cemas. Sebagian besar memilih self isolation di rumah.
Informasi yang dihimpun radarnonstop.co, 6 orang anggota DPRD DKI dinyatakan positif terpapar virus corona, sementara 10 anggota lainnya sebagai suspect.
“Pasien yang positif dan suspect ini adalah rombongan yang beberapa waktu lalu mengikuti Bimtek di Bali dan Kunker (kunjungan kerja) ke Pekanbaru,” ujar sumber radarnonstop.co yang ogah namanya dituliskan, Rabu (18/3/2020).
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Sumber juga mengatakan, mayoritas anggota DPRD DKI Jakarta yang dinyatakan suspect dan positif terinfeksi virus corona tersebut dari salah satu fraksi pengusung Wagub DKI.
“Untuk sementara saya nggak mau dulu ngundang - ngundang orang ke rumah. Alhamdulillah kemarin juga saya nggak ikut Bimtek ke Bali. Ngapain saya ikut, duit kecil resiko gede. Alhamdulillah saya nggak ikut kemarin,” ujar salah satu pimpinan DPRD DKI Jakarta yang tidak bersedia namanya disebutkan.
Hal yang sama juga dikatakan anggota dewan lainnya. “Saya di rumah aja dulu nih, saya nggak ikut Bimtek ke Bali, tapi kalau ke Pekanbaru saya ikut, cuma kan saya nggak satu pesawat dan tidak bersentuhan fisik dengan inisial R yang sudah dinyatakan positif,” ujarnya.
Sementara itu, DPRD dan Sekretariat Dewan (Sekwan) hingga berita ini dilansir belum memberikan tanggapan apapun. Langkah - langkah antisipasi yang akan dilakukan pasca adanya informasi anggota yang sudah suspect dan positif terinfeksi virus corona ini, juga belum jelas.
“Saya nggak mau ngantor dululah, di rumas saja dulu sebelum gedung DPRD steril. Suspect dan pasien positif itu, minimal kan mereka juga pencet lift, pegang benda - benda di DPRD, dan kita nggak tahu itu semua. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Memang sih mati itu semua yang bernyawa juga mati. Tapi kalau sudah tahu disitu ada wabah terus lo dekatin itu namanya konyol,” tegas anggota DPRD DKI Jakarta yang mengaku tidak ikut Bimtek ke Bali dan Kunker ke Pekanbaru ini.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini juga mengungkapkan, sebernarnya sebelum berangkat Bimtek ke Bali, Kunker ke Batam dan Pekanbaru pemerintah sudah mengingatkan agar ditunda.
“Alasannya sih waktu itu daerah - daerah tersebut lagi rawan. Tapi saya juga nggak habis pikir teman - teman tidak mengindahkan peringatan pemerintah tersebut dan tetap ngotot harus tetap dijalankan. Imbasnya ya jadi begini, tapi ya sudahlah Allahu aqlam,” pungkasnya.