RADAR NONSTOP - Perusahaan leasing diminta tidak menarik kendaraan yang kriditnya macet. Sebab, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan stimulus dalam menghadapi wabah virus korona Covid-19.
OJK juga meminta kepada para debt collector tidak asal tarik motor maupun mobil konsumen. Dan bagi masyarakat yang usahanya atau pekerjaannya terpengaruh wabah virus korona akan mendapatkan keringanan dalam pembayaran cicilan kredit kendaraan.
Melalui keterangan resminya, debitur dapat memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan restrukturisasi. Syaratnya, mereka mengajukan restrukturisasi kepada perusahaan pembiayaan atau leasing untuk mengklarifikasi pemenuhan kewajibannya jika memang sudah dilakukan.
BERITA TERKAIT :Pernah Narik Ojol, Ini Tips Wamenaker Agar Driver Dapat Sewa Berlimpah
Jika Tidak Masuk Angin, Status Ojol Dari Mitra Bakal Jadi Karyawan
OJK juga saat ini sedang menginvestigasi beberapa kasus debt collector yang melakukan penagihan di luar sepengetahuan dari perusahaan leasing.
“Ini juga perlu hati-hati. Kalau itu debt collector dilakukan oleh perusahaan pembiayaan, bisa disampaikan kepada debt collector bahwa akan mengurus restrukturisasinya dan bisa disampaikan ke perusahaan leasing,” demikian bunyi keterangan resmi OJK, dikutip Jumat (27/3).
Namun demikian, OJK mengingatkan apabila debitur memiliki tunggakan, untuk tidak hanya diam. Debitur harus proaktif untuk mengajukan restrukturisasi.
Pasalnya, kalau hanya diam ataupun menghindar, berarti memang ada kewajiban yang masih harus ditunaikan. Sebab, mungkin masyarakat ada yang lupa kalau memiliki tunggakan, sehingga perusahaan harus menurunkan debt collector.
“Betul ada relaksasi untuk pembayaran ini. Namun demikian, OJK juga mengharapkan kerja sama dari seluruh masyarakat untuk secara bertanggung jawab bisa memanfaatkan ini,” pungkas keterangan OJK.
Seperti diberitakan, para driver ojol mengeluh lantaran masih ditarik cicilan oleh leasing. "Lagi sepi sewa masih aja, gimana ini Pak Jokowi," ungkap Pandi, ojol di kawasan Permata Hijau, Jaksel, Sabtu (28/3).
Pandi mengaku dirinya bukan tak mau bayar cicilan. Tapi dengan wabah Corona ini dia tak sanggup bayar cicilan motor.
"Wah buat makan aja ngutang," keluh bapak empat anak ini.