Pasien Sembuh Virus Corona
Jangan Senang Dulu, Anda Bisa Kembali Dinyatakan Positif
RADAR NONSTOP - Pasien virus corona yang dinyatakan sembuh dan boleh kembali pulang ke rumah jangan senang dulu. Anda bisa kembali dinyatakan positif.
Seperti dilansir laman JPNN, beberapa pasien di Korea Selatan awalnya dinyatakan sembuh, namun setelah dilakukan tes ulang, mereka didiagnosis kembali positif COVID-19.
Bukan hanya di Korea Selatan, JPNN melansir laman dari Daily Mail, pasien coronavirus yang sudah sembuh namun terinfeksi virus corona lagi, juga ditemukan di Tiongkok.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus
Sebanyak 14 persen kasus pasien sembuh dan kembali mengidap infeksi virus corona itu terjadi di Provinsi Guangdong. Berita ini pun disampaikan sendiri oleh Song Tie, wakil direktur Center for Disease Control and Prevention di Tiongkok.
Sedangkan di Wuhan, Provinsi Hubei, kota pusat pandemi virus corona, ditemukan bahwa 5 dari 147 pasien didiagnosis positif COVID-19 lagi setelah sembuh. Menurut para dokter, pasien yang pulih tidak menunjukkan gejala setelah mereka positif COVID-19 lagi.
Para ahli kesehatan khawatir dengan kabar ini, mereka juga mengatakan bahwa Tiongkok sedang menghadapi wabah kedua.
Kondisi wabah kedua ini terjadi akibat meningkatnya jumlah kasus impor serta "silent carrier" yang tidak menunjukkan gejala.
Mengapa Seseorang Bisa Kembali Positif Virus Corona?
Menurut dr. Devia Irine Putri, kasus seseorang terinfeksi ulang COVID-19 memang bisa terjadi. Ia mengungkapkan, hal mungkin itu terjadi karena tidak ada satu orang pun yang kebal dari infeksi virus, termasuk coronavirus.
Selain itu, pendapat serupa juga dipaparkan oleh dr. Arina Heidyana. Menurutnya, seseorang yang sudah sempat dinyatakan sembuh bisa tertular kembali jika berada dekat dengan orang yang masih sakit (berada di lingkungan bervirus).
“Yang namanya virus, nggak cuma coronavirus, memang tetap bisa menginfeksi tubuh manusia berulang-ulang kali. Apalagi jika seseorang memiliki daya tahan tubuh lemah. Kalau kekebalan tubuh kalah, virus bisa masuk ke masa inkubasinya lagi, dan orang tersebut akan menunjukkan gejala sakit kembali,” kata dr. Arina.
Bagaimana mencegah hal ini terjadi?
Mengetahui banyak orang terinfeksi ulang virus corona, para dokter ahli di Tiongkok tidak tinggal diam. Mereka terus mencari tahu penyebab pasti mengapa bisa positif virus corona lagi setelah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, untuk mengatasi kondisi reinfeksi ulang, dokter mengajukan pertanyaan tentang penggunaan tes asam nukleat. Tes ini nantinya dapat digunakan untuk mendeteksi jejak virus corona yang masih ada pada pasien yang sudah sembuh.
"Mungkin saja pasien yang sembuh ini dinyatakan negatif virus corona karena hasil yang salah. Keakuratan uji asam nukleat adalah 30 hingga 50 persen," Wang Wei, direktur Rumah Sakit Tongji.
“Ukuran sampel kami untuk penelitian ini relatif kecil. Kami berencana untuk melakukan penelitian skala besar di antara komunitas lokal di Wuhan, segera," sambung Wang Wei.
Tidak hanya itu, menurut Wang Wei, sangat penting untuk mengawasi pasien yang pulih dan menempatkan mereka untuk karantina dua minggu sebelum benar-benar pulang ke rumah.
Jadi, mereka jangan langsung dilepas ke masyarakat atau beraktivitas seperti biasa. Anggap saja waktu dua pekan itu sebagai recovery atau pemulihan.
Maka dari itu, orang yang sudah sembuh dari corona jangan menyepelekan masa pemulihan anjuran dokter. Pasalnya, Anda bisa terkena coronavirus lagi, meski sudah dinyatakan sembuh atau negatif sebelumnya.
Tidak ada yang bisa menjamin kondisi Anda nanti bisa sembuh total kembali setelah terinfeksi coronavirus sebanyak dua kali. Lakukanlah beberapa pencegahan lagi, seperti rajin cuci tangan dan physical distancing selama 2 minggu.