Kamis,  28 November 2024

Ogah Wafat Dibungkus Plastik, Warga DKI Sudah 'Lockdown' Mandiri 

NS/RN
Ogah Wafat Dibungkus Plastik, Warga DKI Sudah 'Lockdown' Mandiri 
Warga di Jatipulo tutup pagar untuk karantina mandiri.

RADAR NONSTOP - Korban wafat Corona di Jakarta yang terus naik dan penyebaran virus yang merata membuat warga khawatir. Mereka langsung membuat lockdown atau karantina mandiri. 

Di Jatipulo Palmerah, Jakarta Barat, warga memasang pagar pembatas dekat RW 01 Kelurahan Kota Bambu Utara. Pemasangan pagar tersebut atas hasil musyawarah warga dan persetujuan Camat Palmerah.

Belum lagi di Kedoya Utara. Beberapa warga juga melakukan pembatasan keluar masuknya orang luar pasca adanya dua orang dinyatakan ODP. 

BERITA TERKAIT :
Pramono-Doel Menang Quick Count, Anies Ajak Warga Kawal Suara 
Pram-Rano 1 Putaran Tapi Ada Yang Mau Nyodok Afar Pilkada DKI 2 Putaran 

Lurah Jatipulo Denny Aputra mengatakan pagar pembatas dipasang sejak Sabtu (28/3/2020). Tujuan pemasangan pagar tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

"Sebab RW 01 Kota Bambu Utara termasuk RW yang masuk zona merah Covid-19," ujar Denny di Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Dia menuturkan, saat ini ada 4 warga RW 01 Kelurahan Kota Bambu Utara dinyatakan positif virus corona. Kondisi tersebut menyebabkan kawasan RW 10, wilayah yang berbatasan dengan Kelurahan Kota Bambu Utara, kemudian memasang pagar sebagai bentuk karantina mandiri.

"Makanya dipasang pagar ini seperti instruksi Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Jakarta Barat tentang isolasi mandiri," ucapnya.

Adanya pembatas pagar itu menyebabkan, warga RW 01 Kota Bambu Utara harus berputar masuk dari Jalan KS Tubun atau Jalan S Parman. Sedangkan warga RW10 Jatipulo dapat mengakses Jalan Tomang Raya untuk masuk ke wilayah tersebut.

Situs informasi Corona resmi Pemprov DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id, ditampilkan angka kasus positif Corona sebanyak 741 kasus. Dirawat 451, sembuh 49 dan meninggal 84, isolasi mandiri 157.

Sementara itu, untuk kasus orang dalam pemantauan (ODP), total kasus ada 2.310. Dari data tersebut, 502 masih dalam proses pemantauan dan 1.808 selesai pemantauan.