RADAR NONSTOP - Warga Jakarta harus bergerak cepat dalam memutus mata rantai. Lockdown atau karantina lokal harus segera dilakukan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meminta kepada seluruh camat dan lurah menerapkan pembatasan di wilayahnya. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Ibu Kota semakin meluas.
Ia menyebut, setiap wilayah yang masih bersih dari serangan virus corona, maka harus melakukan pembatasan wilayah. Sehingga, setiap pergerakan masyarakat akan selalu terpantau.
BERITA TERKAIT :Pramono-Doel Menang Quick Count, Anies Ajak Warga Kawal Suara
Pram-Rano 1 Putaran Tapi Ada Yang Mau Nyodok Afar Pilkada DKI 2 Putaran
Hal itu Anies sampaikan kepada wali kota dan bupati dalam rapat teleconference yang diunggah ke akun youtube Pemprov DKI pada Minggu 29 Maret 2020.
"Biasanya langsung (pembatasan) disebut lockdown dan lain-lain. Intinya di tempat yang bersih harus ada kontrol atas pergerakan orang. Orang keluar masuk harus ada pengendaliannya," kata Anies dalam video yang diterima wartawan, Rabu (1/4/2020).
Ia menyebut, dirinya akan memberikan data wilayah mana saja yang masih bersih dari kasus Covid-19 kepada setiap wali kota dan bupati untuk nantinya disampaikan ke para camat dan lurah.
"Saya mau minta kepada para wali kota untuk menggerakan jajaran di bawahnya dari mulai Camat Lurah RW RT bahkan termasuk mungkin karang taruna, untuk membuat batas-batas menjaga wilayah bersih tidak tertular," ujarnya.
Menurut dia, kebijakan itu tak menghalangi orang untuk beraktivitas. Namun, hanya mengontrol dan mendeteksi ke mana mereka akan pergi saat meninggalkan kawasan yang steril dari virus corona.
"Orang mau pergi misalnya, dari satu RW ke tempat lain dia bisa ngecek dia akan berhubungan dengan orang yang berisiko atau nggak, akan datang ke tempat yang berisiko atau nggak," kata dia.