RADAR NONSTOPP - Jika mengacu pada Wuhan, China maka kasus Corona bisa diselesaikan dengan tiga bulan. Tapi, beda negara dan kota tentu iklimnya sangat beda juga.
Wuhan, China, mengalami penurunan kasus setelah kota tersebut memberlakukan lockdown selama tiga bulan.
Menanggapi hal ini, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan jika pemerintah Indonesia bersikeras dengan segala upaya menangani kasus corona seperti China, diprediksi wabah corona teratasi di bulan Juni atau Juli.
BERITA TERKAIT :Harry Maguire Lanjut di MU
Lawrence Wong Kena COVID-19, Yang MMau Liburan Ke Singapura Waspada
"Saya rasa ya kita berharap ya jadi setelah Maret, kan kebetulan setelah ada gugus tugas (penanganan COVID-19) ini kita lebih intens untuk mengatasi, Maret, April, Mei, jadi paling tidak kalau kita bener-bener bekerja keras seperti China, kita paling baru bisa mengatasi ini Juni atau Juli," jelasnya dalam Diskusi Daring melalui YouTube @MedicineUI pada Jumat (3/4/2020).
Meski begitu, kabar terkait penerapan lockdown kembali ditetapkan di Jia, China, menurut Prof Ari menandakan wabah tersebut belum benar-benar usai.
"Tapi kan kita baru dapat informasi lagi kalau satu kota di China dilockdown lagi. Kenapa? karena ada wabah kedua, nah ini ya kayanya nampaknya masalah wabah ini belum selesai gitu ya, jadi memang ini jadi perhatian kita juga," ujarnya.
"Tetapi paling tidak ada contoh di Wuhan dalam tiga bulan kalau memang bener-bener ya bisa menurun kasusnya sedangkan kenyataannya kita sekarang eksistensial," tutupnya.