Jumat,  22 November 2024

Perang Lawan Corona, 'Raja Jawa' Mau Kumpulkan Gubernur Se-Jawa

NS/RN/NET
Perang Lawan Corona, 'Raja Jawa' Mau Kumpulkan Gubernur Se-Jawa
Sri Sultan.

RADAR NONSTOP - Gelombang pemudik membuat pening Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Untuk menekan jumlah pemudik, pria yang dijuluki Raja Jawa ini meminta Gubernur se-Jawa berkumpul. 

Sultan mengaku, untuk menekan angka pemudik masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan ke daerah-daerah harus ada upaya yang signifikan. 

Hal itu menjadi pembahasan utama dalam teleconference dengan Menteri Perhubungan (Menhub) ad interim, Luhut Binsar Pandjaitan.

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Mampukah Nusron Wahid Ambil Alih Hotel Sultan?

Teleconference yang dilaksanakan bersama gubernur se-Jawa dan Lampung itu membahas soal upaya menekan angka pemudik.

"Prinsip kita bagaimana bisa membatasi pemudik," kata Sultan saat ditemui wartawan di kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (7/4/2020).

Sultan menyampaikan belum tahu persis bagaimana langkah riil untuk membatasi pemudik. Apakah dengan dikeluarkan aturan dari pemerintah pusat atau ada upaya untuk menaikkan harga tiket.

"Seperti yang pernah kami sampaikan saya tidak tahu persis nanti pada waktu Perpres atau keputusan presiden lain keluar, apakah untuk membatasi itu tiket dinaikkan karena dasarnya itu menjaga jarak dan sebagainya itu perlu direalisasi atau tidak," tuturnya.

Sultan menggarisbawahi gubernur se-Jawa perlu berkoordinasi dan melakukan konsolidasi. Pasalnya, dia meyakini di satu sisi tidak mungkin melarang para pemudik.

Menurutnya, yang perlu dilakukan yakni melakukan maintenance dengan baik. Begitu pula DKI Jakarta juga perlu mengambil kebijakan untuk menekan jumlah pemudik.

"Sebaliknya bagaimana dari kondisi yang ada dan kebijakan pemerintah DKI juga mendukung agar mereka tidak semuanya mesti mudik karena diperkirakan yang mudik itu baru 30 persen," ujar Sultan.

Sultan menilai, apabila DKI tidak mengambil kebijakan terkait pemudik, maka penyebaran virus Corona semakin sulit dihentikan. Sebab virus ini bisa jadi datang bersamaan dengan tingginya jumlah kedatangan pemudik dan hal itu tidak bisa diprediksi.

"Kapan virus Corona akan kita putus kalau tidak tahu kapan peak-nya (pemudik) apa mereka datang ke daerah itu pada tertinggi kapan. Kita akan nggak tahu juga kesulitan memprediksi," katanya.