Jumat,  22 November 2024

Tim Medis Disambut Warga, Orang Yogya Patut Dicontoh

NS/RN/NET
Tim Medis Disambut Warga, Orang Yogya Patut Dicontoh
Warga Yogyakarta sambut tim medis di pinggir jalan.

RADAR NONSTOP - Orang Yogyakarta patut ditiru. Warga Kota Gudeg ini mempau menghargai para pejuang Corona. 

Tim medis yang datang langsung disambut warga. Terliaht rasa haru para tim medis medis yang datang ke Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta. 

"Ini luar biasa bisa untuk menguatkan hati kami," ungkap salah satu tim medis dengan nada sumringah. 

BERITA TERKAIT :
Usai Buang Duit Liburan Nataru, Kini Cari Duit Lagi di Jakarta
Yogyakarta Padat, 800 Hotel Sudah Penuh Terisi Buat Liburan Nataru 

Tarjo yang ikut menyambut tim medis mengatakan, mereka itu para pahlawan Corona. Selama ini tim medis seperti di anak tirikan. 

"Kita sedih ketika mereka berjuang buat rakyat menyelamatkan nyawa tapi malah dikucilkan," ungkap bapak tiga anak ini. 

Sementara Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi terharu melihat penyambutan warga terhadap tenaga medis yang datang ke Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta. Heroe bahkan sempat meneteskan air mata melihat sambutan meriah itu.

"Alhamdulillah masyarakat luar biasa, menyambut kedatangan teman-teman (tenaga medis ke Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta)," kata Heroe Poerwadi sambil terharu saat menemui wartawan di Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta, Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Kamis (16/4/2020).

Heroe sempat terdiam beberapa saat. Tiba-tiba, dia meneteskan air mata.

Kemudian seorang polisi mendatangi Heroe untuk memberikan tisu. Menerima tisu tersebut, Heroe lantas mengusap air mata dan melanjutkan ucapannya.

"Sejak pagi tadi saya sudah merasa ada sesuatu yang luar biasa pada siang ini. Di mana masyarakat menelepon saya, mereka mengatakan bahwa, 'kami akan menyambut kedatangan para pejuang kemanusiaan'," tuturnya.

Hal tersebut yang membuat Heroe terharu. Dia mengapresiasi masyarakat terbuka menyambut kedatangan tenaga medis di gedung tersebut. Sebab, tidak sedikit kasus penolakan warga terhadap tenaga medis yang pulang ke tempat tinggalnya.

"Yang pertama awalnya memang ada yang sempat ada yang tidak boleh pulang tapi kemudian beberapa akhirnya boleh. Tapi kemudian daripada jadi kontroversi di masyarakat, Dinkes Provinsi dan Pak Gubernur (DIY) mencari tempat agar secara kejiwaan teman-teman juga nyaman dan tidak ada persoalan," urainya.

"Di sini masyarakat sangat terbuka serta memberikan kesempatan kepada seluruh tenaga kesehatan untuk bisa menjalankan tugasnya dengan luar biasa," sambung Heroe.

Seperti diberitakan, banyak tim medis yang diperlakukan tidak etis. Mereka sering dicap membawa virus Corona. 

Bahkan ada jenazah perawat yang yang ditolak untuk di makamakan. Dan ada juga perawat yang diusir dari rumah kost dengan tuduhan bisa menyebarkan virus.