RN - Warganet gaduh soal video viral soal makan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Dalam video, seorang wanita mengeluhkan harga makanan.
Sebuah akun Tiktok membagikan pengalamannya makan pecel lele di Malioboro satu porsinya sampai sekitar Rp37ribu.
Unggahan akun tiktok @aulroket ini kemudian dibagikan lagi oleh pengguna Twitter. Bahkan menjadi salah satu trending topik di Twitter.
BERITA TERKAIT :Gibran Curhat, Dari Makan Bergizi Gratis Hingga Ekonomi 8 Persen
Makanan Sisa Tembus Rp 500 Triliun, Orang Indonesia Doyan Pesen Banyak Tapi Gak Habis
Dalam unggahan video tersebut dikatakan bahwa satu porsi lele goreng harganya Rp20 ribu, tambah nasi Rp10 ribu.
"Itu belum lalapan, kalau pakai lalapan masih ditambah Rp10ribu lagi, " ujar akun tiktok @aulroket.
Meski demikian, ia tak menyebutkan dengan rinci dimana letak warung pecel lele tersebut, hanya saja berada di kawasan Malioboro.
"Katanya makanan di Jogja itu murah murah banget, ini kok malah gini sih. Coba kasih tahu, kenapa kalo makan di Malioboro makannya harus semahal ini? "
Sementara Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cagar Budaya turun tangan dan memastikan peristiwa itu bukan terjadi di Jalan Malioboro.
Ketua PPLM Desio Hartonowati mengatakan bahwa lokasi lesehan pecel lele yang dikeluhkan harganya itu bukan di Jalan Malioboro.
Desio menjelaskan, sebelum Lebaran dan libur panjang lalu, pihaknya bersama UPT Malioboro sudah melakukan pengecekan ke sejumlah pedagang. Tidak didapati harga yang tidak masuk akal dan semua terdokumentasi menu dan juga keterangan harga.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkot Yogyakarta untuk menindak tegas persoalan itu. Sebab, yang selalu kena getahnya adalah keseluruhan pedagang di kawasan Malioboro. Padahal, jika ada hanya satu atau dua oknum dan ternyata kasus yang viral ini tidak berada di Jalan Malioboro.
Sementara itu, Kepala UPT Malioboro Ekwanto mengaku sudah mendapat laporan soal kejadian yang viral itu. Dia menyebut bahwa kejadian itu tidak terjadi di Malioboro tapi di sekitar Jalan Perwakilan yang sudah masuk ke wilayah Kemantren Danurejan.