RADAR NONSTOP - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri mengimbau Pemerintah Kota Bekasi tidak melupakan guru ngaji sebagai segmen penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19.
Menurut Ustuchri, Guru ngaji di Kampung kerap terabaikan sebagai penerima bantuan. Padahal, profesi pengajar non formal tersebut memiliki andil besar dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak bangsa.
"Ada segmen yang terlewati, terabaikan, yaitu guru-guru ngaji, sebagai penerima bansos pemerintah. Beliau-beliau memang tidak meminta, tetapi juga kita sebagai orang yang pernah atau terus mendapatkan ilmu, bimbingan dari guru-guru ngaji ini, sudah sepatutnya pemerintah memperhatikan keberadaan dan keadaan mereka. Ketika pandemi semakin menuju puncaknya, terutama di bulan Ramadhan ini," ujar Ahmad Ustuchri usai melakukan kegiatan Munggahan Bersama guru ngaji di Ponpes An-Nur Bekasi Utara, Senin (20/4/2020).
BERITA TERKAIT :Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi
Hari ini, sambung Anggota DPRD Kota Bekasi ini, DPC PKB Kota Bekasi mengadakan munggahan bersama guru-guru ngaji.
"Alhamdulillah, dengan tetap memperhatikan sosial distancing, acara berlangsung khidmat dan lancar, diawali dengan pembacaan tahlil dalam rangka munggahan atau ruwahan atau haul kepada orang tua kita yang sudah mendahului kita," terang politisi yang duduk di Komisi I DPRD Kota Bekasi itu.
Dalam kesempatan itu, Ustuchri mengajak seluruh elemen masyarakat yang pernah belajar ilmu agama bersama guru ngaji di mushola atau majelis taklim, agar memperhatikan kondisi para guru ngaji tersebut.
"Makanya, PKB munggahan ini menjadi sebuah media untuk mengajak dan menginspirasi kepada kita semua. Ayo sama-sama kita datangi guru-guru ngaji kita, bawa apa yang bisa kita persembahkan. Meskipun yang kita beri belum tentu dapat membalas jasa mereka yang sudah membimbing kita sampai hari ini, memberikan bekal kita sampai hari ini," kata Ustuchri seraya memaparkan kegiatan yang dihelat pihaknya tetap mengedepankan anjuran pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19.
"Tapi, setidaknya silahturahmi tentu memperhatikan safe sosial distancing. Kegiatan ini menjadi obat kerinduan bagi mereka yang sudah membimbing kita," tambahnya.
Diketahui, dalam kegiatan Munggahan DPC PKB Kota Bekasi bersama Guru Ngaji, para pembimbing spiritual non formal itu menerima sembako, sirup dan kurma serta masker dan hand sanitizer.