Sabtu,  23 November 2024

Bansos DKI Banyak Dobel, Warga: Kita Dikasih Ya Ambil Dong 

NS/RN
Bansos DKI Banyak Dobel, Warga: Kita Dikasih Ya Ambil Dong 
Ilustrasi Anies Baswedan saat mengecek gudang sembako milik Pemprov DKI Jakarta.

RADAR NONSTOP - Penerima Bantuan Sosial (Bansos) di DKI Jakarta banyak dobel. Data dobel diungkap Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI yang digelar secara virtual, Rabu (6/5/2020).

Samin warga Kebon Jeruk, Jakbar mengaku, dirinya memang mendapatkan dua paket Bansos. "Satu dari DKI dan satu lagi dari Istana," ungkap bapak tiga anak ini kepada wartawan, Rabu (6/5) malam. 

Dia mengaku, bantuan didapat dari RT. "Saya dikasih Pak RT. Namanya dikasih ya saya ambil dong," tegas pekerja bangunan ini. 

BERITA TERKAIT :
Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Fokus Sejahterakan Umat, BAZNAS RI Teken MoU Dengan Kemensos

Hal senada diucapkan Oki. Warga Kebayoran Lama ini menyatakan, dirinya mendapatkan Bansos memang dua paket. "Pertama dari Pemda DKI, lalu dari kementerian," beber driver ojol ini. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyatakan pendistribusian bantuan sosial atau bansos selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar disingkat PSBB Jakarta hanya mengalami salah sasaran 1,6 persen dari 1,2 juta orang yang berhak menerimanya.

"Memang belum sempurna. Ada kekurangan di sana sini yang akan kami perbaiki," kata Anies Baswedan saat melakukan konferensi pers secara daring di Balai Kota DKI, Jumat malam, 1 Mei 2020.

Menurut Anies, salah sasaran pendistribusian paket bansos DKI, terbilang kecil. Sebab, 98,4 persen bantuan tersebut telah tepat sasaran.

"Itu suatu langkah yang harusnya diapresiasi. Tapi, 98,4 persen itu tidak menjadi berita," ujarnya.

Seperti diberitakan, Mensos Juliari P Batubara mengungkapkan sejumlah permasalahan dalam penyaluran Bansos sembako bagi warga DKI Jakarta hampir semua penerima bantuan dari DKI dapat dobel.

"Banyak sekali, atau hampir semua yang terima bantuan sembako Kemensos ini ternyata sudah terima bantuan sembako dari Pemprov DKI. Pada saat ratas (rapat terbatas) terdahulu kesepakatan awalnya sebenarnya tidak demikian," kata Juliari.

Juliari menjelaskan, dalam rapat terbatas, Gubernur Anies Baswedan meminta bantuan Kemensos untuk meng-cover keluarga yang tidak dapat bansos sembako dari Pemprov DKI. Namun data penerima bantuan yang diterima Kemensos ternyata sama dengan yang dimiliki Pemprov DKI.

"Gubernur DKI meminta bantuan pemerintah pusat untuk meng-cover keluarga yang tidak bisa di-cover oleh DKI. Artinya apa? Mereka tidak melayani atau tidak memberikan data yang sama antara penerima bantuan sembako DKI dengan sembako Kemensos," papar Juliari.

"Tapi yang terjadi di lapangan, ternyata datanya sama persis. Ini kami temui tidak di satu-dua titik, tapi di belasan titik. Saya sendiri berdialog dengan RT, RW di lapangan, dan warga," imbuhnya.