Kamis,  28 November 2024

Bilik Corona Ala Anies, Kaum Nyinyir Tetap Aja Nyinyir

NS/RN/NET
Bilik Corona Ala Anies, Kaum Nyinyir Tetap Aja Nyinyir
Bilik Corona milik DKI Jakarta di kawasan Tanah Abang. Foto: Istimewa.

RADAR NONSTOP - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat terobosan.  Di Gedung Kesenian Tanah Abang, Jakarta Pusat, dia membentuk bilik Corona.

Bilik sederhana ini berukuran 2,5 x 2,5 meter itu akan digunakan bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) selama 14 hari masa inkubasi. Dari pantauan, bilik yang terbuat dari bahan tenda tetap ada saja yang memncibir. 

Kaum neyinyir di media sosial tetap saja nyinyir. Walau ada yang nyinyir tapi banyak juga yang memuji. Akun milik Puji Bunda Bita misalnya. 

BERITA TERKAIT :
Produk Ilegak Di Mangga Dua Dan Tanah Abang Marak 
Stasiun Tanah Abang Jadi Enam Jalur, Jalur Tunggu Jalur Serpong Cuma Tiga Menit 

"Bravo pak, teruslah berjuang pak. Walaupun kami bukan warga Jakarta tapi kami akan sll mendukung dan mendo'akan bapak".

Lalu akun Riva: Kasian pak Anies... Sprtinya psbb tdk akan membuahkan hasil.. Dg kebijakan2 yg di kluar kn pusat.. Sabar pak...

Sementara Anies mengaku, orang-orang dengan gejala ringan harus isolasi mandiri selama 2 pekan.

"Seperti kita tahu bahwa 80% kasus terpapar COVID-19 merupakan mereka yang bergejala ringan dan tak bergejala, diharuskan untuk isolasi mandiri selama 14 hari," sebut Anies dalam siaran pers yang diterima redaksi.

Bilik isolasi mandiri ini didirikan juga karena kondisi Ibu Kota yang masih punya perkampungan amat padat penduduk. Bilik ini berguna bagi warga ODP Corona yang kesulitan mencari tempat isolasi mandiri.

"Kami di Pemprov DKI menyadari bahwa di Jakarta ini ada perkampungan-perkampungan amat padat, yang kesulitan ruang untuk isolasi mandiri di rumahnya. Karena itu, di DKI saat ini di setiap kelurahan sudah menyiapkan tempat untuk isolasi mandiri seperti ini bagi penduduk yang dalam ODP atau gejala ringan," ucap Anies.

Anies mengatakan terobosan bilik isolasi mandiri ini merupakan solusi terbaik agar fasilitas kesehatan lanjutan dapat diprioritaskan sepenuhnya bagi mereka yang bergejala berat COVID-19 dan membutuhkan perawatan intensif.⁣