RADAR NONSTOP - H. Solihin, Anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi Golkar Persatuan mengapresiasi Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi yang berbesar hati mengajukan permintaan maaf kepada Presiden RI, Joko Widodo atas kesimpang-siuran informasi pemberitaan di publik.
"Terkait Pak Walikota Bekasi meminta maaf secara publis ini luar biasa. Bahwa beliau melihat kalau ini tidak benar, oleh karenanya sebagai seorang Kepala Daerah, beliau berjiwa besar, disampaikan langsung lah permintaan maaf secara tertulis ke Bapak Presiden. Jiwa legowonya seorang Bapak Rahmat Effendi," ujar Solihin kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Rabu (3/6/2020).
Gushol - sapaan akrabnya menilai, momentum kemarin itu adanya miskomunikasi antara pihak Humas Pemkot Bekasi dengan pihak Istana Negara.
BERITA TERKAIT :Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi
"Inilah ketidakcermatan Humas kita.
Oleh karena itu semoga ke depannya tidak terulang kembali. Ini sebuah tatanan Kepemerintahan Negara, jadi harus betul-betul informasi yang valid disampaikan ke media. Harus ditanya dan dipastikan dulu kepada pihak Istana betul gak nih Presiden datang dalam rangka pembukaan Mall, namun ternyata tidak. Beliau itu datang ke Kota Bekasi meninjau kesiapan New Normal yang akan diterapkan di Kota Bekasi," terangnya.
Disinggung soal timbang-pilihnya pemindahan Kasubag Humas Pemkot Bekasi, Solihin menjawabnya bahwa itu hak prerogatif seorang Kepala Daerah, dalam hal ini Walikota terkait rotasi-mutasi.
"Semoga ke depannya jangan sampai terjadi hal seperti itu lagi. Jadikan sebagai pengalaman awal, karena ini sebuah Tatanan Kepemerintahan yang harus betul-betul terukur, jangan sampai Humas ini menyampaikan hal-hal yang krusial, yang menimbulkan polemik buruk di tengah masyarakat. Ini sebagai bentuk pembelajaran kita bersama," paparnya.
Solihin pun berharap agar Kabag, Kasubag Humas harus ada koordinasi yang baik.
"Sebetulnya dalam lembaga Humas itu yang menyampaikan harus Kepala Bagian (Kabag). Kabag menyampaikan ke publik. Teman-teman media juga harus paham dan berkoordinasi, mana yang mesti dipublis mana yang tidak. Oleh karena itu, sering-seringlah Kabag dengan teman-teman media harmonisasi, jangan sampai miskomunikasi. Semoga jalinan media dengan Humas semakin lebih baik lagi," imbuhnya.