RADAR NONSTOP - Transisi new normal di DKI Jakarta mulai berlaku hari ini, Jumat (5/6/2020).
Sejumlah tempat usaha pun mulai beroperasi secara bertahap dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Pada masa ini, sekaligus sebagai contoh bahwa kondisi mulai menuju normal, anggota DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman menyarankan, Gubernur DKI Anies Baswedan, evaluasi secara bertahap kegiatan pembangunan di ibu kota. Sebab, ini pengting untuk berjalannya roda perekonomian.
BERITA TERKAIT :Dukung Jakarta Kota Global, JIP Optimalkan SJUT Dari Telekomunikasi Hingga Air
JIP Bakal Bangun 84,5 kilometer SJUT di 20 Ruas Jalan Jaktim dan Jaksel
Salah satunya, menurut dia, Anies bisa mencabut Peraturan Gubernur (Pergub) No 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Lanjutan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam Penyelenggaraan Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam Kota/Intermediate Treatment Facility (ITF).
“Sebab, tidak jalan-jalan program itu. Efeknya, sampah Jakarta bisa tak tertampung kalau ini mandeg," kata Prabowo, di Jakarta Jumat (5/6).
Apalagi, hasil rekomendasi Komisi D DPRD DKI, dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ), PT Jakpro sebagai pelaksana ITF Sunter dianggap sudah gagal dalam melaksanakan pergub tersebut.
“Makanya, perlu ada evaluasi. Bagi saya ini penting, pada masa transisi ini. Ada program banjir juga yang harus dievaluasi. Khusunya, yang langsung bersentuhan dengan publik," ungkap Prabowo.
Sebagai pengusung Anies, Wakil Ketua Dewan Pembina Fraksi Gerindra DPRD DKI itu mengaku, ingin program atau janji kampanye dapat berjalan dengan baik. "ITF ini efeknya akan besar, kalau sampai tak jalan lagi," bebernya.
Padahal, Anies Baswedan sudah melakukan groundbreaking pembangunan ITF Sunter sejak Desember 2018. Prabowo menilai, belum terlaksananya pembangunan ITF Sunter karena terkendala keuangan makin menunjukkan bahwa sejak awal proyek tersebut memang sudah bermasalah.
"Seharusnya saat gubernur groundbreaking semuanya sudah selesai. Khususnya soal finansial dengan segala aspeknya," kata Prabowo.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro, Hanief Arie Setianto, mengakui pembangunan ITF Sunter masih terganjal karena ada beberapa kendala dari lembaga keuangan yang belum bisa diselesaikan. "Makanya sampai sekarang belum ada progress nyata di lapangan," kata Hanief.