RADAR NONSTOP - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 meminta IPW (Indonesia Police Watch) Neta S Pane membuka semua data yang dimiliki. Tak hanya surat jalan.
Begitu dikatakan Ketua Presidium JARI 98, Willy Prakarsa, mendukung penuh dan mengapresiasi penegakan supremasi hukum. “Yang penting harus objektif, tidak menyudutkan, dan terutama tidak cenderung mengarah ke fitnah pihak manapun,” tegas Willy.
Willy menambahkan, negeri ini butuh pembersihan di semua institusi agar Indonesia yang saat ini dinakhodai Presiden Jokowi lebih baik lagi.
BERITA TERKAIT :Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
“Beberapa waktu lalu, katanya sempat libas dan ungkap oknum beberapa jenderal dari kepolisian yang bantu pelarian Djoko Tjandra. Bukti kalau Kapolri dan Kabareskrim lakukan tindakan tegas. Mencopot jenderalnya,” ujar Willy.
Bersih - bersih juga tengah dilakukan Kejaksaan Agung RI. Lembaga ini juga sedang melakukan penyelidikan yang sama untuk melibas oknumnya yang nakal.
“Menkumham juga, melalui Dirjen Imigrasi sedang melalukan hal serupa. Namun entahlah, apakah Mendagri juga ikut berbenah soal oknum Lurah Grogol yang diduga buatkan E-KTP untuk Djoko Tjandra,” beber Willy.
“Karenanya Neta S Pane jangan mandek dong, masa nggak berani kritik Mendagri? Kok IPW yang garang di media lewat pernyataannya yang tendensius bermodalkan Surat Jalan tak terdengar lagi, apakah bahannya cuma segitu doang?,” tanya Willy Prakarsa.
Selebihnya Willy mengatakan, JARI 98 mendorong kepada institusi Kepolisian, Kejaksaan dan Menkumham untuk berbenah dengan memanfaatkan bahan dari IPW Neta S Pane dan usut tuntas oknum - oknum yang terlibat.
“Saya yakin gebrakan IPW Neta S Pane ini akan mendapat reward dari Presiden Jokowi dan semua institusi. Secara pribadi saya juga akan traktir Neta S Pane buka room karaoke untuk belajar ‘nyanyi’ bareng bawakan lagu dengan syair dan irama yang benar,” pungkas Willy.