RADAR NONSTOP - Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro (HPK) 57 Kota Bekasi, H. Zainul Miftah meminta agar para Kader DPD, Pengurus Kecamatan (PK) dan Pengurus Kelurahan (PL) Partai Golkar Kota Bekasi untuk bersatu.
"Pengkaderan Partai Golkar berdasarkan ideologi yang mana? Mana buktinya? Untuk itu, mari kita harus sama-sama saling mengkoreksi dasar dari pengkaderan secara Ideologi. Dan semestinya, kita harus sama-sama belajar demokrasi yang benar-benar riil tanpa ada oligarki, dinasty dan sebagainya, ini partai besar loh bukan partai keluarga. Disitulah pemetaan kedewasaan kita untuk berpartai. Lalu saling mengajak untuk sama-sama perdebatan, persaingan yang fair dan lain sebagainya, maunya harus saling rangkul-merangkul dalam hal menyatukan semua PK demi keutuhan DPD Partai Golkar Kota Bekasi, ini yang bisa meraih suara maksimal " terang H. Zainul Miftah kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Kamis (6/8/2020).
Mengenai asset Gedung DPD Partai Golkar Kota Bekasi, sambung Zainul Miftah, harus sama-sama clear and clean, harus jelas clear and clean yang seperti apa? Tidak meninggalkan bom waktu atau perihal asset menjadi sandera bagi pengurus atau kader lain yang ingin maju.
BERITA TERKAIT :Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi
"Jangan sampai clear and clean tapi tetap jadi masalah. Beranilah kita berkata jujur jangan melukai orang yang sudah berkorban dan banyak membantu kita selama ini, sebaiknya ada kejelasan bahwa Partai Golkar ini punya wadah yang kuat, punya rumah yang jelas bisa tunjukan ini loh rumah kita. Jangan sampai belasan tahun rumah kita bermasalah, ternyata surat nya ada di orang dan tidak jelas masalah nya, itu harus dipertegas. Saya H. Zainul Miftah ingin bersatu bersama-sama khususnya kepada calon-calon Ketua DPD ayuk bersama-sama selesaikan dan cari solusi yang luar biasa untuk menyelesaikan masalah Asset tersebut," terangnya.
Jika kita memang diperkenankan untuk saling kerjasama, kata Zainul Miftah, ya kita rasa semua tim, semua kader mau bersatu untuk mengembangkan Partai Golkar Kota Bekasi ke depannya.
"Dengan adanya keberatan banyak orang terhadap oligarki, dinasty dengan munculnya mosi Ketidakpercayaan yang sudah disampaikan ke DPP, menurut saya itu masih wajar-wajar saja. Entah itu PK (Pengurus Kecamatan), siapa pun, artinya sebenarnya semua PK itu harus jujur dan harus berani mengambil sikap atas ketidak enakkan, jangan ada ketakutan dan lain sebagainya. Karena hidup itu yang tidak enak ketika kita masuk neraka. Kita masuk surga baru enak. Ketakutan dengan si A atau si B, kita harus sama-sama berani maju, kita harus mengambil sikap yang benar untuk maju bersama-sama," tegas Zainul Miftah.
Kalau melihat Gedung DPD Partai Golkar Kota Bekasi saat ini, sambung Zainul Miftah, dari depan memang terlihat bagus tapi coba masuk ke dalamnya dan lihat kedalam, seram dan kumal. Padahal itu menjadi kantor partai yang selama hampir 20 tahun ini membesarkan ketua DPD hingga berbagai jabatan publik.
"Itu gedung coba ngeliat dalam ruangnya dan ruang lain sebagainya, jadi kalau kita memimpin di Kota Bekasi wajar tidak kalau melihat gedung jelek seperti itu? Artinya bagaimana pendewasaan pengkaderan kita secara ideologi marwah Partai Golkar itu di mana mau di letakkan? Itu yang membuat saya bingung sebagai orang millenial," papar Zainul Miftah dengan tegas.
Bahkan, dirinya malu sebagai kader Golkar, bisa menguasai sampai tiga periode, tapi ada hak orang yang dizolimi dan berakhir dengan malu.
Kata Zainul Miftah, Ketua DPD Golkar sebagai Walikota, sebelumnya Wakil Walikota.
"Masak tidak bisa menyelesaikan polemik Partai Golkar Bekasi yang benar-benar mengusik marwah Partai yang saat ini kita miliki, nah itu yang membuat saya bingung, saya pribadi khususnya.
Jadi jelas buat kita menilai bahwa dia bukan tidak bisa tapi lebih ke arah tidak mau," tandasnya.
"Jadi, kita mau ke depannya ini Partai Golkar itu biar berpikir secara jernih kepada teman-teman PK dan PL. Jangan Partai yang sudah sejuk, di bawah naungan pohon rindang ini menjadikan kita malah kepanasan, selalu dibuat panas dan kepanasan. Khususnya kita sebagai Kader Millenial jangan sampai kita didoktrin dengan hal-hal yang tidak benar dan tidak baik. Kita harus benar-benar profesional, kita harus benar-benar berani mengkritisi, dan yang dikritisi pun harus menerima dengan kondisi yang ada bahwa realitanya ya seperti itu, gitu loh," tegasnya.
H. Zainul Miftah melanjutkan, kemarin acara orientasi katanya ada Rapid Test, tapi dirinya dapat info di lapangan bahwa ada yang terkena positif Covid-19, lalu diambil dengan mobil ambulance. Lah kan Walikota menjadi ketua gugus tugas penanggulangan Covid-19, kok demi melancarkan kepentingan pribadi kok bisa menghalalkan semua cara.
"Di situ seharusnya, acara tersebut langsung dibatalkan, dibubarkan, tapi ini tetap dijalankan untuk pengkaderan. Nah ini juga membuat saya bertanya ada apa dibalik ini semua? Mohon maaf kepada teman-teman semua sebagai Kader Partai Golkar se Kota Bekasi, saya H. Zainul Miftah dengan ini menyatakan di mana letak kesehatan kita berpikir dan melegalkan segala hal. Karena kita ini lagi krisis sosial, krisis ekonomi, krisis kepercayaan, apa yang harus kita kembangkan? Ketika kita masih mau mendengar doktrin-doktrin terhadap orang yang seperti itu. Mohon kepada semua teman-teman ayoo sama-sama kita saling koreksi dan kita bangun bersama DPD Golkar Kota Bekasi untuk ke depannya," pungkas H. Zainul Miftah seraya berkata, mari bersatu.