Kamis,  28 November 2024

Pertamina Tekor 11 Triliun, Apa Erick Thohir Akan Bongkar Para Bos? 

NS/RN/NET
Pertamina Tekor 11 Triliun, Apa Erick Thohir Akan Bongkar Para Bos? 
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - PT Pertamina (Persero) mengalami kerugian Rp11,13 triliun pada semester I-2020. Tekor perusahaan plat merah (BUMN) membuat banyak pihak kaget.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menilai harus ada langkah cepat dalam menyelamatkan Pertamina. Dia juga menyalahkan para jajaran bos di Pertamina.

“Harus ada pergantian di Pertamina," tegasnya dalam acara Indonesia lawyers Club (ILC), di TV One pada Selasa (25/8/2020) malam.

BERITA TERKAIT :
Bos Garuda Indonesia Mau Didepak Seperti Pertamina, Irfan Setiaputra Sudah Dapat Bocoran?
Marger BUMN Ala Erick Thohir, Solusi Atau Cuma Gengsi?

Seperti diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir meminta para bos perusahaan BUMN tak bergaya hidup mewah di saat perseroan yang dipimpinnya masih merugi. 

“Pak Erick sempat keras ngomong di salah satu restoran di Thamrin bertemu dengan eksekutif BUMN, (saat itu) makan di tempat cukup mahal dan mewah ketika dilihat keuangan BUMN tersebut ternyata rugi,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/11/2019). 

Sementara Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menilai, rugi kurs terjadi lantaran piutang yang belum dibayar tersebut dalam bentuk rupiah. Adapun pencatatan keuangan Pertamina menggunakan dolar AS.

Untuk diketahui, Pertamina memiliki piutang kompensasi harga jual eceran sebesar Rp96 triliun dan utang subsidi BBM Rp13 triliun yang hingga kini belum juga dibayarkan.

Emma menyebut, piutang tersebut berkontribusi sekitar 60 persen terhadap kerugian Pertamina.

"Kurs berdampak signifikan karena pembukuan kami fundamentalnya adalah dolar AS. Semua pencatatan dibukukan dalam bentuk dolar AS dan ini berdampak signifikan karena ada piutang kita kepada pemerintah dalam rupiah," ujar Emma dalam rapat bersama Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Emma mengatakan, pelunasan sisa utang pemerintah kepada Pertamina bisa menekan kerugian yang saat ini dialami perusahaan. Dia berharap Komisi VII dapat mendorong pemerintah untuk secepatnya melakukan pembayaran.