Selasa,  07 May 2024

Harus Diawasi Ketat

Anak Buah AHY Di DKI Curigai Siswa Manfaatkan Jakwifi Untuk Hal Negatif

RN/CR
Anak Buah AHY Di DKI Curigai Siswa Manfaatkan Jakwifi Untuk Hal Negatif
Achmad Nawawi -Net

RADAR NONSTOP - Pengadaan Wifi gratis (Jakwifi) untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) tak semua menyambut gembira.

Bahkan, ada saja yang mencurigai atau negative thingking terhadap program Wifi gratis tersebut. Misalnya, Achmad Nawawi, kader Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kebon Sirih ini.

Menurutnya, pemberian Wifi gratis (Jakwifi) tersebut bisa saja disalahgunakan para siswa untuk hal yang tidak bermanfaat bahkan merusak.

BERITA TERKAIT :
Buka Posko Penonaktifan NIK, Semoga Aksi PSI DKI Tidak Carmuk Jelang Pilkada 
Usai Viral Pamer Starbucks Di Mekkah, Zita Gandeng Bapaknya Bagi-Bagi Kopi Di CFD HI 

“Bisa saja pemberian Wifi gratis itu menjadi peluang untuk siswa melakukan perbuatan negatif,” kata Nawawi.

Karena itu, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta harus memberikan pengawasan ekstra ketat. “Jangan sampai adanya WiFi gratis justru disalahgunakan untuk hal yang tidak bermafaat.Karena pengawasan yang lemah,” ujar Nawawi seperti dilansir laman harnasnews.

Idealnya, program Jakwifi untuk membantu proses pembelajaran anak didik model pembelajaran daring tanpa mengakses aplikasi-aplikasi diluar itu.

“Ini justru yang paling membahayakan bagi anak-anak kita cikal bakal penerus pembangunan bangsa. Yang harus kita kawal dengan baik, bukan hanya kita permudah dengan fasilitas-fasilitas gratis tanpa mempertimbangkan akses yang mungkin bisa timbul akibat kelalaian kita,” bebernya.

Hal lainya yang juga menjadi perhatian, agar Pemprov juga mengawasi protokol kesehatan masyarakat dalam menggunakan fasilitas wifi.

“Pengawasan terhadap 3 M (pakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun) harus terus dilakukan,” pungkasnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan dengan ada akses wifi gratis ini, maka masyarakat di Jakarta bisa terlibat di dalam kegiatan digital.

Bukan semata-mata sebagai konsumen atas informasi yang ada di dunia digital. Tapi, kita berharap masyarakat Jakarta bisa menjadi content creator, bisa menjadi supplier konten. Karena, di dalam kegiatan digital ini, ada yang menjadi konsumen, ada yang menjadi produsen.