RADAR NONSTOP - Ternyata dalam sehari ada lima pasangan kumpul kebo yang menggurkan bayinya. Anak hasil seks bebas itu digugurkan di klinik aborsi di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat.
J, salah satu tersangka klinik aborsi mengaku, umumnya pasien datang dari Jabodetabek. Dalam sehari kata dia, ada lima pasien yang datang.
"Ada juga dari daerah tapi banyaknya dari Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek)," ungkapnya. Beroperasi selama lima tahun, klinik aborsi itu sudah menggurkan ribuan bayi.
BERITA TERKAIT :Istri Selingkuh Dan Kabur Dari Rumah, Buruh Bangunan Bantai Mandor
Ibu Biadab Jual Bayinya, Pembeli Bisa Order Di Depok Dengan Harga Rp 45 Juta
Polisi menemukan uang sebesar Rp 881.500.000 dalam rekening milik seorang tersangka kasus klinik aborsi di Jalan Raden Saleh berinisial J.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan J merupakan seorang perempuan berusia 52 tahun.
“Tugas dia adalah sebagai pertama customer service, kemudian menghitung pemasukan. Dia melakukan negosiasi untuk menentukan harga terhadap pasien untuk melakukan aborsi,” kata Yusri.
Kepada polisi, J mengaku telah bekerja selama lima tahun di klinik yang dimiliki dr. Sarsanto W.S. tersebut. Uang tersebut kata Yusri adalah hasil yang dia simpan selama kegiatan aborsi klinik itu berlangsung.
Yusri mengatakan klinik tersebut meraup keuntungan bersih rata-rata sebesar Rp 70.000.000 per bulan, dengan melayani sekitar lima pasien setiap harinya. Menurut Yusri, rata-rata pasien adalah mereka yang hamil di luar nikah.
Hal ini dikuatkan, menurutnya, lewat tiga orang tersangka lainnya yang juga dibekuk saat penangkapan pada 3 Agustus 2020.