Jumat,  29 March 2024

DKI Terbesar

Jokowi Geregetan Lihat Data Testing Corona Di Jabar Dan Jateng Masih Kecil

NS/RN
Jokowi Geregetan Lihat Data Testing Corona Di Jabar Dan Jateng Masih Kecil

RADAR NONSTOP - Disaat para menterinya mencibir kebijakan Anies Baswedan, Jokowi malah sebaliknya. 

Dalam rapat terbatas penanganan Corona dan pemulihan ekonomi di saluran YouTube Setpres pada Senin (14/9/2020), Jokowi menyoroti ketimpangan kapasitas tes Corona di masing-masing wilayah. 

Jokowi membandingkan kapasitas tes Corona di DKI Jakarta dengan provinsi lainnya. Kata dia, DKI sebesar 324 ribu. 

BERITA TERKAIT :
Pilkada DKI Butuh Duit Sampai Rp 1 Triliun, Kang Emil Cuma Punya Harta 23,76 Miliar?
Ridwan Kamil Lebih Sreg Di Pilkada Jawa Barat, Jiper Ke Jakarta?

"Ini jomplang dengan provinsi lainnya seperti Jatim (184 ribu), Jateng (162 ribu), Jabar (144 ribu), dan provinsi lainnya yang di bawah 100 ribu," akunya.

"Terkait dengan testing, ini minggu yang lalu saya sudah sampaikan bahwa kapasitas testing antar daerah ini ketimpangannya harus segera diperkecil. Jangan sampai ada yang sudah terlalu tinggi tetapi ada provinsi-provinsi yang lain yang masih jauh di bawahnya. Misalnya di DKI ini sudah mencapai 324 ribu, kemudian di Jatim masih 184 ribu, di Jateng 162 ribu, di Jabar 144 ribu dan di provinsi-provinsi yang lain yang masih di bawah 100 ribu," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyoroti tingginya tingkat kematian COVID-19 di Indonesia yang masih di atas rata-rata tingkat kematian global. Ada empat provinsi yang disebut Jokowi menjadi penyebab tingginya angka kematian di Indonesia.

"Kita melihat lebih detail tingkat kematian tinggi tersebut disebabkan karena ada empat provinsi yang memiliki tingkat kematian di atas 6%," kata Jokowi.

Jokowi memerintahkan penyediaan data yang detail terkait perkembangan kondisi pandemi COVID-19 dari berbagai daerah. Dia menjelaskan tingkat kematian COVID-19 di Indonesia masih lebih tinggi ketimbang tingkat kematian COVID-19 dunia. Meski demikian, tingkat kematian COVID-19 di Indonesia terus menurun.

"Pemerintah bekerja keras menurunkan angka kematian. Memang terus menurun dari 4,49% di bulan lalu, menjadi 3,99%. Meski angka ini juga masih lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia yang mencapai 3,18%," ujarnya.