RADAR NONSTOP - Proyek Ibu Kota Negara atau IKN mandek. Hal ini disebabkan adanya pandemi Corona yang belum pasti kapan berakhir.
Ibu kota yang terletak di Kalimantan Timur (Kaltim) mandek kabarnya karena investor pembangunan masih enggan mengucurkan anggaran.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan ada sejumlah pertimbangan yang bakal mempengaruhi masa depan proyek tersebut.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Tawuran Kembali Marak, Bang Dailami: Investor Bisa Kabur Lho…
"IKN memang proses perencanaan terus berjalan. Tentunya kita timing-nya melihat pemulihan Covid-19 dan kemampuan fiskal," ujarnya dalam HSBC Economic Forum bertajuk 'Orchestrating the next move: Transforming Indonesia into Asia's next supply chain hub' yang berlangsung secara virtual, Rabu (16/9/2020).
Aspek pendanaan menjadi hal paling penting untuk dipikirkan. Pemerintah juga tengah fokus pada penyiapan skema sovereign wealth fund (SWF) dengan membentuk Lembaga Pengelola Investasi.
"Yang nanti diharapkan jadi suatu katalis juga yang bisa invite investor-investor. Sebelum Covid sebenarnya ide besarnya adalah kita menggabungkan projects IKN ini antara pendanaan pemerintah dan international investor dalam bentuk project development," urainya.
Dia menjelaskan bahwa sudah ada calon investor yang ingin masuk ke proyek IKN. Hanya saja, penjajakan itu terganggu karena adanya pandemi sehingga perlu dibahas ulang.
"Nah ini yang kita lihat nanti setelah Covid-19 ini apakah model pengembangan IKN ini sama dengan model awal, kita sedang diskusikan dengan beberapa international investor dan seperti apa kapasitas sesuai keuangan negara dan pemulihan ekonomi," urainya.
Sejauh ini, dia juga belum menyebutkan detail timeline baru untuk pembangunan IKN. Yang jelas, pemerintah masih fokus dalam upaya pengadaan vaksin sehingga pandemi Covid-19 bisa tertangani.
"Ini kita masih diskusi dan tentunya kita terus berdiskusi dengan international investor yang memang berminat di awal. Kita lihat setelah 2021. Setelah ada vaksin kita mungkin akan lebih clear liat timeline-nya," katanya.