Sabtu,  27 April 2024

Ribuan Ummat Islam Protes Pembakaran Ar Rayah di Polhukam, Wiranto Kabur ke Palu

Zaber
Ribuan Ummat Islam Protes Pembakaran Ar Rayah di Polhukam, Wiranto Kabur ke Palu
Protes ummat muslimin atas pembakaran ar rayah - Net

RADAR NONSTOP - Ribuan ummat Islam berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Pulhukam). Memprotes pembakaran bendera tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat. Wiranto terbang ke Palu.

Massa dari berbagai daerah yang tergabung dalam ‘Akai Bela Tauhid’ membawa berbagai bendera bertuliskan kalimat tauhid di atas kain putih maupun hitam, sambil sesekali mengumandangkan kalimat Tauhid.

Ummat muslimin menuntut pemerintah mengadili pelaku pembakaran Ar Rayah oleh anggota Banser, sayap organisasi Nahdlatul Ulama. “Kita harus adil jangan hanya orang kafir yang diadili. Tapi juga kepada diri sendiri," kata orator saat berorasi di depan kantor Kemenko Polhukam Jakarta.

BERITA TERKAIT :
Bang Zaki Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Paluta ke Demokrat
Sowan Ke SBY, Prabowo Gak Bicara Kursi Menteri Di Cikeas? 

Dalam orasinya, dia juga menuntut pembubaran Banser karena dianggap menimbulkan keonaran dengan pembakaran bendera itu.

"Keberadaan Banser tak sama seperti ketika masa revolusi. Banser sama seperti HTI. Bubarkan."

Pihak GP Ansor sendiri mengatakan tindakan anggota mereka membakar bendera melanggar prosedur operasional organisasi itu.

Dalam protes di Jakarta, beberapa perwakilan dari aksi Bela Tauhid ini sudah masuk ke gedung Kemenkopolhukam untuk menemui Menkopolhukam, Wiranto. Namun Wiranto tidak ada di lokasi. Politisi Partai Hanura itu dikabarkan bertolak ke Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (26/10).

Seorang orator mengancam bakal bertindak sendiri jika pemerintah tidak bersikap tegas kepada pembakar bendera. Sementara itu, Komandan Laskar Islam, Munarman mengancam untuk melakukan tindakan lebih jauh.

"Mereka menghina panji-panji Rasululah. Tapi kita akan perjuangkan kalimat itu. Kita akan gebuk cecunguk-cecunguk komunis, PKI,” ujarnya berapi-api.

Aksi serupa berlangsung di beberapa tempat, seperti di Tasikmalaya, Aceh, Semarang, Surabaya dan berbagai kota besar lainnya.