Jumat,  22 November 2024

Dana Desa Tidak Transparan, Kades Digeruduk Warga Satu Desa

Anton
Dana Desa Tidak Transparan, Kades Digeruduk Warga Satu Desa
Warga geruduk kantor kepala desa

RADAR NONSTOP - Ratusan warga dari Dusun Melung Desa Batu Tering, Kecamatan Moyohulu, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggeruduk kantor desa setempat.

Warga menuntut kepala desa transparan dalam menggunakan anggaran desa dana desa. Sempat terjadi percekcokan dan adu mulut dengan kepala desa.

Namun akhirnya keributan tersebut berakhir dengan beberapa kesepakatan, antara lain, kepala desa harus menjelaskan secara rinci dan transparan terkait penggunaan dana desa.

BERITA TERKAIT :
Pejabat Pemda Paling Banyak Disuap Swasta, 139 Kades Masuk Bui 
Modus Korupsi Kades, Cairkan Dana Desa Dengan SPJ Bodong 

Dalam aspirasinya, warga mengeluhkan penggunaan dana desa yang diperuntukkan untuk rehab Balai Pertemuan Warga yang juga biasa dipakai oleh warga untuk menggelar Panggung Seni tak kunjung selesai.

“Rehabnya sampai sekarang tidak selesai. Kualitas pekerjaannya pun sangat mengecewakan, masa belum satu tahun sudah rapuh,” ujar Abdullah, juru bicara warga Desa Batu Tering yang ikut ke kantor desa.

Selain mempersoalkan rehab, warga juga meminta kepala desa menyebutkan jumlah atau nilai anggaran yang diperuntukkan untuk rehab Balai Pertemuan tersebut.

Setelah percekcokan yang hampir berujung ricuh itu, akhirnya dicapai kata sepakat antara warga dengan kepala desa, diantaranya, kepala desa harus turun ke bawah dan melihat secara langsung rehab Balai Pertemuan tersebut.

Setelah itu, warga meminta rehab segera diselesaikan dalam waktu 1 minggu. Kesepakatan warga dengan kepala desa ini juga disaksikan langsung oleh pelaksana rehab, Hendra Irawan, Ketua BPD, Haryanto dan ditanda-tangani oleh Kepala Desa Batu Tering, Alwan Hidayat.

Selanjutnya kepala desa bersama warga langsung menuju lokasi rehab Balai Pertemuan (Panggung Seni). Alwan pun berjanji akan memprioritaskan penyelesain rehab tersebut pada anggaran dana desa tahun 2021.

Menanggapi kejadian ini, tokoh masyarakat, Riki mengatakan, seyogyanya kepala desa tidak lalai dalam menjalankan tugasnya. Jangan percaya begitu saja dengan laporan - laporan yang asal bapak senang (ABS).

“Kejadian seperti ini tidak akan terjadi jika kepala desa transparan dalam menggunakan dana desa. Tidak memberikan pekerjaan atau proyek-proyek desa hanya kepada tim sukses,” ungkap Riki dengan nada kecewa.

“Jadilah kepala desa seluruh warga. Jangan hanya jadi kepala desa tim sukses,” tambahnya.

Seterusnya, Riki berharap, dengan adanya kejadian ini, kepala desa Batu Tering bisa mengambil hikmah. Mengelola anggaran dana desa dengan transparan, profesional dan bijak dalam menjalankan tugas.