RADAR NONSTOP - Dewan kembali gelar rapat anggaran 2021 di Grand Cempaka Resort, Bogor. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-P Gembong Warsono menyebut alasan rapat di puncak kali ini untuk mencari ketenangan.
"Pertimbangannya adalah menjaga ketenangan dari anggota Banggar, jadi supaya fokus, kami selenggarakan pembahasannya di sana," ujar Gembong saat dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (4/11/2020).
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengatakan, alasan menyelenggarakan rapat di Puncak demi ketenangan sulit dipahami.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
"Pilihan tempat tenang untuk membahas anggaran tentu bukan sesuatu yang tepat mengingat potensi kerawanan akan penyimpangan yang terbuka. Penyimpangan itu selalu terjadi di tempat yang tenang, jauh dari kontrol publik," kata Lucius di Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Lucius menilai, DPRD DKI Jakarta seharusnya bisa memanfaatkan gedung DPRD karena berbagai fasilitas untuk menggelar rapat sudah tersedia dengan baik. Sebagian anggota DPRD juga bisa mengikuti rapat secara virtual untuk mencegah Covid-19.
"Pilihan membahas anggaran di Puncak ini seperti sedang mengundang dengan sengaja kesempatan untuk melakukan praktik penyimpangan. Apalagi cerita soal anggaran DKI yang kerap dipenuhi kontroversi soal mata anggaran yang ajaib," sambungnya.
Ia juga mempertanyakan alasan DPRD DKI yang rapat di Puncak karena Jakarta adalah area rawan Covid-19. Sebab, ia menilai langkah DPRD DKI itu justru akan memunculkan kerawanan baru penyebaran virus corona di Puncak, Bogor.
"Dan jembatan bagi penularan itu adalah anggota DPRD yang melintasi DKI itu," katanya.
Oleh karena itu, Lucius menilai alasan DPRD DKI menggelar rapat di puncak tidak masuk akal dan hanya dibuat-buat.
"Seolah-olah virus corona takut dengan ketenangan, padahal ketika lebih dari dua orang berkumpul virus sudah mungkin berpindah," tutupnya.