Selasa,  16 April 2024

Sering Nyundul Bola, Pelatih Timnas Inggris Takut Pikun

ERY
Sering Nyundul Bola, Pelatih Timnas Inggris Takut Pikun
Gareth Southgate - Net

RADAR NONSTOP – Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, sedang mengkhawatirkan kondisi tubuhnya. Gara-gara sering menyundul bola saat masih aktif menjadi pemain, ia kini takut bakal menderita demensia atau pikun.

Pernyataan tersebut keluar dari mulut Southgate, yang merasa takut jika nantinya ia akan menderita demensia dari hasil menyundul bola selama 18 tahun karir profesionalnya.

Pelatih yang pernah tampil sebanyak 57 kali untuk Timnas Inggris ini mengaku terlalu banyak menyundul bola selama bermain untuk Crystal Palace, Aston Villa, dan Middlesbrough.

BERITA TERKAIT :
Massimiliano Allegri Bakal Disepak Si Nyonya Tua 
Mauricio Pochettino, Pelatih Banyak Bacot!

Ketakutan tersebut bersumber dari beberapa legenda sepakbola yang pada masa tuanya diketahui harus mengidap demensia.

Tercatat nama-nama legendaris Inggris seperti Sir Bobby Charlton dan Noby Stiles harus mengidap demensia, akibat gaya bermainnya dulu ketika masih aktif berkarir sebagai pesepakbola profesional. Nama terakhir bahkan diketahui baru saja meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.

“Tentu saja di usia saya sekarang ini saya mengalami kecemasan karena terlalu banyak menyundul bola sewaktu masih aktif bermain dulu,” ucap Gareth Southgate, seperti dilansir dari BT Sport.

“Saya kebetulan memiliki kerabat yang juga menderita demensia dan menurut saya itu adalah penyakit yang sangat-sangat mengerikan,” sambung dia.

Ketakutan Southgate tersebut wajar adanya. Pasalnya, sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Willie Stewart, ahli Neuropathologist dari Universitas Glasgow pada tahun 2019 lalu, menyebutkan jika para mantan pesepakbola memiliki kecenderungan 3 sampai 3,5 kali lebih besar untuk mengidap penyakit seperti demensia daripada masyarakat pada umumnya.

Demensia sendiri adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Penyakit ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.