RADAR NONSTOP - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan sejumlah sarana pendukung di 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dalam rangka menghadapi musim hujan tahun 2020/2021.
Acara serah terima ini berlangsung di Kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan dihadiri oleh Plt Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto; Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Marullah Matali; Kepala Cabang Bank DKI Jakarta Selatan, Perwakilan BAZNAS BAZIS DKI Jakarta, serta tiga lurah dari Petogogan, Pengadegan, dan Rawajati.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh jajaran dalam upaya pencegahan banjir. Seperti penyediaan sarana pendukung yang disediakan kali ini, diharapkan dapat membantu upaya serius dalam rangka penanganan banjir.
BERITA TERKAIT :Orang Kaya Berobat Ke Luar Negeri, Rp 90 Triliun Lenyap
Raja Dangdut Ajak Anggota FORSA Sukseskan Bulan Dana PMI 2024
Sarana pendukung yang didistribusikan tersebut yaitu 29 Perahu Jerigen, 29 Ring Buoy, 58 Dayung, 65 Ban Dalam Truk, 13 Rompi, 13 Topi, 333 Buku Pedoman untuk OPD, 33.060 Buku Panduan untuk Masyarakat, dan 21.000 Masker Kain.
"Hadir kita di sini, banyak sekali upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka pencegahan dan pengendalian banjir di wilayah Jaksel. Tentu kami atas nama Pemprov DKI dan Gubernur DKI Jakarta sangat apresiasi usaha walikota Jakarta Selatan yang selama ini serius dan sungguh-sungguh melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan banjir di Jaksel," ucap Ariza di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Lebih lanjut, Ariza menjelaskan bahwa DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan mendapat perhatian lebih karena kondisi geografis wilayahnya yang rendah. Untuk itu semua sumber daya dan alat yang ada perlu dikerahkan untuk meminimalisir dampak musim hujan yang mungkin terjadi.
"Kita tahu bersama Jakarta dan juga Jakarta Selatan datarannya rendah. Setiap tahunnya di musim penghujan sebagian besar wilayahnya banjir dan tergenang air," ungkapnya.
"Namun demikian, kita semua terus berupaya semaksimal mungkin dengan sumber daya manusia dan lainnya kita berupaya untuk melakukan kerja-kerja dalam penanganan banjir," terangnya.
Ariza juga mengungkapkan, jelang musim penghujan seluruh jajarannya sedang berusaha keras melakukan upaya-upaya antisipatif seperti pengerukan saluran-saluran air. “Kita tidak akan berhenti. Kita akan terus melaksanakan berbagai kegiatan di antaranya yang bisa kita lakukan adalah melakukan pengerukan kali, sungai, waduk, situ, embung, membersihkan selokan di lingkungan kita semua agar tidak jadi penyumbat aliran air,” tegasnya.
Tak lupa, Politisi Gerindra ini juga mengingatkan agar penanganan banjir khususnya kepada para pengungsi nantinya harus mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Disamping itu menurutnya, perlu diadakan simulasi penanganan banjir yang dilakukan secara intensif di masyarakat.
“Jadi kita harus biasakan simulasi. Di Jepang itu anak-anak sejak usia TK sudah biasa disimulasikan adanya potensi gempa. Jadi masyarakat Jepang itu sejak kecil sampai lansia sudah siap. Warga Jakarta juga pernah ikut merasakan simulasi. Jadi ketika banjir kita semua sudah siap. Saya kira itu,” katanya.
Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali turut menyampaikan laporannya terkait kesiapan wilayahnya untuk menghadapi musim hujan. Kesediaan alat seperti pompa stationer, pembangunan sumur resapan, dan alat ukur curah hujan juga telah disiapkan. Selain itu, upaya pengerukan langsung pun telah dilakukan di beberapa kali, waduk, serta saluran-saluran air lainnya.
"Di Jaksel sudah kami melakukan penanganan pra banjir yang saat ini dilakukan antara lain pengerukan kali krukut, kali mampang, kali sekretaris, pengeringan waduk dan embung-embung serta menangani genangan yang ada di Gatot Subroto sampai perempatan Kuningan dan menangani genangan jalur lambat depan kampus atmajaya termasuk di antaranya jalur lambat di depan kantor Kementerian PAN RB, serta pembersihan tali air," terang Marullah.