Jumat,  22 November 2024

900 Baliho Dicopot

Ancaman Pangdam Jaya Untuk Pemasang Baliho Habib Rizieq

RN/NS
Ancaman Pangdam Jaya Untuk Pemasang Baliho Habib Rizieq

RADAR NONSTOP - Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI Mayor Jenderal Dudung Abdurachman mengancam akan menangkap orang yang kembali memasang baliho. 

Dia mengaku, bukan hanya baliho bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tetapi baliho ilegal lainnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Pasti, sudah pasti kami tangkap, nanti dengan Kapolda kami tangkap," kata Dudung di Markas Kodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11).

BERITA TERKAIT :
Sosok Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael, Si Putra Tidore Yang Amankan Jakarta 
Dudung Digadang Jadi Menko Polhukam, Hadiah Dukung Prabowo-Gibran? 

Dudung mengklaim selama ini tak hanya baliho yang menampilkan gambar Rizieq yang dicopot oleh prajurit TNI.

Jenderal TNI bintang dua itu menyebut sedikitnya 900 spanduk dan baliho Rizieq telah ditertibkan oleh aparat gabungan sejak September 2020.

Menurut Dudung, penertiban spanduk dilakukan oleh aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP. Alasan penertiban karena spanduk tersebut dipasang di lokasi yang tidak pada tempatnya serta melanggar ketertiban umum.

"Itu (penertiban spanduk) sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri dan Satpol PP. Awalnya yang turunkan Satpol PP, tapi Front Pembela Islam (FPI) minta dinaikkan lagi. Mereka siapa? Kalau pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka?," kata Dudung.

Sebagai informasi, yang menampilkan gambar Rizieq Shihab tersebar di sejumlah tempat di Jakarta dan sekitarnya. Baliho itu menampakkan foto wajah Rizieq dengan beragam kata-kata. Salah satunya adalah seruan melakukan revolusi ahklak.

sejak pekan lalu. Namun, pencopotan baliho Rizieq oleh prajurit TNI menuai kritik. TNI dianggap menyalahi tupoksinya sebagai alat pertahanan negara.

Sementara, Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra menilai spanduk bergambar Rizieq mengandung makna provokasi. Ia merujuk pada spanduk Rizieq yang bertulis seruan kepada umat agar melakukan revolusi akhlak.

"Memangnya ada apa dengan Indonesia sampai ada revolusi akhlak. Isinya provokasi," katanya, Senin (23/11).