Jumat,  22 November 2024

Jenderal Dudung Diprotes DPR, Panglima TNI Yudo Paling Jago Jaga Nama Baik Anak Buah

RN/NS
Jenderal Dudung Diprotes DPR, Panglima TNI Yudo Paling Jago Jaga Nama Baik Anak Buah
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

RN - Sikap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memang jago dalam menjaga nama anak buahnya. Yudo merespons soal ketidakhadiran KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman di rapat perdananya bersama Komisi I DPR hari ini.

Yudo tak masalah Jenderal Dudung absen di rapat perdananya karena ada perwakilan yang hadir.

"Kita kesannya, yo, semua yang ditanyakan (oleh Komisi I DPR) sudah kita jawab. Kan ada yang mewakili. Nggak ada masalah, ada yang mewakili," kata Laksamana Yudo usai rapat bersama Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Laksamana Yudo ditanya soal kesan rapat perdananya tak dihadiri KSAD.

BERITA TERKAIT :
DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?

"KSAD sudah laporan ke saya akan diwakilkan Wakasad. Toh tadi ada para asistennya di belakang banyak sekali. Mosok segitu banyak nggak bisa jawab," imbuhnya.

Yudo mengatakan Jenderal Dudung berhalangan hadir karena ada giat kunjungan ke Korea Selatan. Dia pun mengaku sudah mendapat laporan hal itu.

"Beliau ke kunjungan kerja ke Korea Selatan. Kemarin sudah izin saya dan saya sudah membuat surat ke Komisi I tentang ketidakhadiran beliau. Karena kan kewenangannya ngirimnya laporannya ke panglima TNI, panglima TNI buat surat ke Komisi I," ujarnya.

Sementaraitu, Wakil KSAD atau Wakasad Letjen Agus Subiyanto menanggapi soal Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang menyebut tak ada surat yang dikirimi Jenderal Dudung terkait ketidakhadirannya. Letjen Agus mengklarifikasi surat itu sebetulnya sudah dikirim oleh Jenderal Dudung pada 24 Januari.

"Yang jelas dari angkatan darat sudah memberikan, tanggal 24 (Januari). Ada suratnya di saya," kata Letjen Agus di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Menurutnya, persoalan ini sekadar miskomunikasi antara pihaknya dengan Komisi I DPR. "Sudah (menyurati ke Komisi I DPR). Hanya miskomunikasi aja," imbuhnya.

Meutya Murka

Komisi I DPR mempertanyakan ketidakhadiran KSAD TNI Jenderal Dudung Abdurrachman pada rapat bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta jajaran kepala staf lainnya. Komisi I DPR menegur Dudung yang absen tanpa bersurat ke komisinya dan malah mengirim Wakasad Letjen Agus Subiyanto ke rapat.

"Pak Agus, saya mohon maaf, bukan tidak, apa ya, tidak suka Pak Agus ada. Tapi kami ingin menyampaikan dulu, kenapa kemudian diganti oleh Pak Wakasad. Karena saya juga baru tahu pagi ini, Pak," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengawali rapat kerja itu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).

Meutya mengatakan pihaknya baru mengetahui kepastian Dudung absen rapat dan mengutus perwakilannya pada pagi ini. Apalagi, kata dia, agenda rapat kali ini membahas situasi di Papua.

"Biasanya selalu ada komunikasi lebih awal, tapi ini Pak KSAD tidak hadir. Kami seluruh pemimpin baru tahu hari ini karena kita sebetulnya mau bahas Papua. Dan Papua itu sebetulnya perlu (kehadiran KSAD), meskipun kami yakin Pak Wakasad juga nanti bisa menjawab dengan baik," ujarnya.

Meutya mengakui memang sebelumnya Komisi I DPR mendapat informasi ketidakhadiran Dudung dari surat yang dikirimkan oleh Laksamana Yudo pada 31 Januari. Namun Meutya menuturkan biasanya pihak yang berhalangan hadir bersurat langsung ke Komisi I DPR.

"Bapak Ibu Komisi I yang terhormat, pimpinan dan anggota, surat dari Panglima TNI tanggal 31 Januari menyampaikan bahwa Bapak Jenderal TNI Dudung Abdurrachman mengadakan atau sedang dalam rangka kunjungan kehormatan courtesy call kepada Jenderal Park Jeong Hwan, KSAD dari Republik Korea dan ada beberapa visit di Korea," kata Ketua DPP Golkar ini