Jumat,  22 November 2024

Ancaman Bui Untuk Emak-Emak Gaul Yang Keroyok Bu Lurah 

NS/RN/NET
Ancaman Bui Untuk Emak-Emak Gaul Yang Keroyok Bu Lurah 
Bu Lurah Nurcahya

RADAR NONSTOP - Lurah Cipete Utara, Nurcahya sudah memaafkan pelaku. Tapi, soal aksi pengeroyokan dia menyerahkan sepenuhnya kepada polisi. 

Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) menetapkan dua ibu rumah tangga sebagai tersangka dalam kasus pemukulan terhadap Bu Lurah Nurcahya.

"Ya sebenarnya kasihan juga sih, lagi pandemi seperti ini," kata Nurcahya kepada wartawan, usai menghadiri konferensi pers penetapan tersangka keduanya di Mapolres Jaksel, Selasa (15/12).

BERITA TERKAIT :
Penimbun Emas Sumringah, Emak-Emak: Lumayan Buat Modal Liburan 
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes 

Namun, Nurcahya mengaku belum berniat untuk mencabut laporannya. "Saya masih menyerahkan (kasus ini) ke pihak polisi dulu ya," ucapnya.

Kedua tersangka dalam kasus itu adalah RQ dan PK. Keduanya sama-sama berusia 22 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan pengunjung di kafe itu. Keduanya disangkakan Pasal 170 KUHP tentang Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Orang Lain dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Pengeroyokan terhadap Nurcahya terjadi ketika ia menegur pengelola dan pengunjung kafe Waroeng Brothers (WB) Coffee and Resto di Jalan Kemang Selatan VII B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu 21 November, pukul 01.00 WIB. Nurcahya menegur karena kafe tersebut melewati batas jam operasional dalam masa PSBB dan para pengunjung juga berkerumun.  

Menurut keterangan polisi, kedua tersangka yang merupakan pengunjung kafe tersebut memukuli Nurcahya lantaran emosi. Keduanya tak terima ketika anak buah Nurcahya merekam video suasana kafe dan meminta pengunjung membubarkan diri.

Akibat pengeroyokan itu, Nurcahya mengalami luka lebam. Ia pun melaporkan kejadian itu ke Polres Jaksel. Sedangkan kafe WB dijatuhkan sanksi berupa penutupan permanen oleh Satpol PP DKI Jakarta.

Nurcahya meminta semua pihak, terutama pengola kafe di Jakarta Selatan, menjadikan kasus ini sebagai pelajaran. "Saya selaku aparat pemerintah melakukan kegiatan itu untuk melindungi masyarakat. Demi keamanan karena sekarang pandemi Covid-19 belum berakhir," kata dia.