Selasa,  23 April 2024

Atur Skor

Judi Bulutangkis Atlet Indonesia Diungkap BWF

NS/RN/NET
Judi Bulutangkis Atlet Indonesia Diungkap BWF
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Siapa bilang dalam olahraga tidak ada judi. Buktinya Federasi Bulutangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF) telah memberikan sanksi berat. 

Sanksi itu terkait pengaturan skor. Pada hari Jumat (8/1/2021), BWF merilis kasus integritas dan perjudian dalam bulutangkis yang turut melibatkan pemain bulutangkis dari Indonesia.

Dalam laman resminya, BWF menyatakan bahwa para pemain tersebut saling mengenal dan berkompetisi di ajang internasional level bawah sebagian besar Asia hingga 2019. 

BERITA TERKAIT :
5 Ribu Rekening Judi Online Diblokir, Operator Rekrut Orang Indonesia Dikirim Ke Luar Negeri
Judi Online Mau Dibasmi Jokowi, Ada Oknum Jenderal Yang Bakal Pusing? 

Mereka terbukti melakukan pelanggaran pada peraturan integritas BWF terkait pengaturan pertandingan, manipulasi pertandingan, dan perjudian dalam bulutangkis.

Mereka kini telah diganjar sanksi berat. Tiga dari delapan pemain bulutangkis Indonesia yang terjerat kasus match fixing ini bahkan dihukum dilarang terlibat dalam kegiatan bulutangkis selama seumur hidup. Sementara lima pemain lainnya diskors antara enam sampai 12 tahun dan denda masing-masing antara 3.000 dolar AS dan 12.000 dolar AS.

Sebelum ini, Broto Happy selaku Ketua bidang Humas dan Media PP PBSI mengutuk keras adanya perilaku match fixing dari pebulutangkis Indonesia. Ia juga memastikan kedelapan nama itu bukanlah atlet pelatnas.

"Kalau PBSI mungkin bisa saya wakili (dalam memberi pernyataan). Intinya kami mengutuk keras adanya dugaan ilegal. Meskipun mereka semua yang diduga terlibat tidak ada satupun pemain penghuni Pelatnas," kata Broto kepada detikSport, Jumat (8/1/2021).

"Tidak, tidak ada satupun pemain penghuni Pelatnas. Sudah saya cek maupun yang dulu atau sekarang," dia menegaskan.

BWF juga memberi kesempatan kepada delapan pebulutangkis Indonesia di dalam kasus match fixing ini untuk mengajukan banding atas sanksi diberikan. Soal itu, PBSI memilih menunggu.

"Saya belum tahu legal standingnya seperti apa. Apa mereka berdiri sendiri atau mewakili (PBSI). Saya belum tahu mesti ditanyakan ke bagian hukum soal posisi hukumnya. Kami mungkin masih menunggu bagaimana perkembangannya. Karena pemain ini di luar Pelatnas, kalau penghuni Pelatnas sudah jelas aturannya," ujar Broto Happy.

Berikut delapan pebulutangkis Indonesia yang disanksi BWF dalam kasus match fixing:

1. Hendra Tandjaya
2. Ivandi Danang
3. Androw Yunanto
4. Sekartaji Putri
5. Mia Mawarti
6. Fadilla Afni
7. Aditiya Dwiantoro
8. Agripinna Prima Rahmanto Putra