RADAR NONSTOP - Di Sumedang, Jawa Barat juga berduka. 13 warga dinyatakan meninggal karena terkubur tanah longsor.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewanti-wanti pemerintah Kabupaten Sumedang agar lebih tegas menindak pelanggaran tata ruang yang mengakibatkan longsor di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (9/1/2021).
"Kepada Pemda Sumedang diminta untuk terus tegas dalam menindak pelanggaran tata ruang dan terus mengedukasi masyarakat tentang bahayanya bermukim di zona rawan longsor dan pentingnya menanam pohon berakar kuat di lahan-lahan curam," ujar Ridwan dalam unggahan Instagramnya, @ridwankamil, Minggu (10/1).
BERITA TERKAIT :Diapit Dua Gunung, 24 Kecamatan Di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Dan Banjir
Bogor Sudah Dilanda Bencana, Puluhan Rumah Rusak Dan Longsor Di Mana-Mana
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu diketahui meninjau langsung lokasi longsor, bersama Forkompinda Jabar, Forkompimda Sumedang, BNPB, Basarnas, BPBD dan relawan.
"Kemarin jam 15.00 terjadi longsor karena curah hujan ekstrim yang menimbun banyak rumah dan masyarakat. Korban jiwa yang sudah ditemukan 13 orang, belasan warga lainnya belum ditemukan. Mohon doanya semoga bisa ditemukan secepatnya," tutur Kang Emil.
Ia mengatakan, warga yang terdampak longsor akan dipindahkan ke permukiman baru yang lebih aman. Program permukiman baru tersebut akan dibantu pemerintah pusat melalui BNPB sesuai arahan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo.
"Mari warga Jawa Barat, kita terus waspada di bulan-bulan musim penghujan ini yang sering berpotensi membawa bencana banjir dan longsor," katanya.
Seperti diketahui, longsor awal terjadi pada Sabtu sore. Ketika itu dilaporkan belasan rumah rusak berat dan 8 orang menghilang karena diduga tertimbun longsor. Pada malam hari, terjadi longsor susulan yang tak hanya menelan korban warga sipil, namun juga beberapa petugas yang melakukan evakuasi.