Jumat,  22 November 2024

Fenomena Baru

Duit Pinjaman Online Dan Gadai Mobil Buat Beli Saham 

NS/RN/NET
Duit Pinjaman Online Dan Gadai Mobil Buat Beli Saham 
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Pasar modal Indonesia mulai mengendus adanya kalangan milenial. Kaum itu membeli saham diduga lewat duit pinjaman online.

Selain itu, ada juga duit hasil gadai mobil dan gadai tanah. Bahkan, tragisnya ada juga uang hasil nilep arisan.

Menurut Founder WH Project, William Hartanto kasus seperti itu memang sering menimpa investor baru. Mereka terlalu percaya diri hingga berani menggunakan uang panas untuk membeli saham.

BERITA TERKAIT :
Wujudkan Jakarta Kota Global, Bank DKI perkuat Akses Pembiayaan ASN
Direktur Mirae Asset Sekuritas Arisandhi Indrodwisatio Terpilih Jadi Komisaris BEJ

"Ini fenomena lupa diri. Saya sudah sering ketemu kasus begini, ada yang uang modal nikah pun ditaruh di saham berakhir rugi," tuturnya dikutip dari detikcom, Minggu (17/1/2021).

Menurut Analis Panin Sekuritas itu fenomena itu terjadi dikarenakan efek media sosial yang tengah booming membahas rekomendasi saham. Kebanyakan dari mereka mulai menjadi korban rekomendasi menyesatkan para influencer yang merekomendasikan saham.

"Ini mungkin karena efek media sosial yang menyesatkan seperti influencer pamer-pamer portofolio yang tanpa sadar mengajak untuk ikut membeli saham tersebut. Memang nggak ada ajakan khusus seperti 'ayo beli saham ini' tapi manusia kalau dikasih lihat uang ya pasti tertarik," terangnya.

William juga menilai para investor saham baru saat ini kurang mendapatkan edukasi yang benar tentang investasi saham. Seharusnya mereka sudah memiliki bekal terkait strategi jual dan beli saham hingga risiko dalam berinvestasi saham.

Sekadar informasi, postingan mengenai keluhan investor saham yang nyangkut menggunakan uang panas salah satunya diposting oleh Praktisi Trader Saham Desmond Wira. Isinya ada yang mengaku meminjam hingga 10 aplikasi pinjol hingga Rp 170 juta untuk membeli 500 lot saham ANTM. Ada juga yang membeli saham KAEF dengan menggunakan uang arisan dan uang titipan ibu-ibu PKK.