Jumat,  22 November 2024

Tetap 3M

Pasien Corona Sulit Mencari Ruang Perawatan Di RS

NS/RN/NET
Pasien Corona Sulit Mencari Ruang Perawatan Di RS
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Pasien Corona terus naik. Dibeberapa daerah ketersedian tempat tidur untuk pasien positif terus melonjak. 

Satgas Covid-19 pemerintah melaporkan tingkat keterisian tempat tidur di DKI Jakarta telah mencapai 82 persen, Banten sebesar 81 persen, DIY sebesar 78 persen, Jawa Barat sebesar 75 persen, Jawa Timur sebesar 71 persen, Sulawesi Selatan mencapai 71 persen, dan Jawa Tengah sebesar 71 persen.

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien Covid-19 asal Kota Depok, Jawa Barat, tak tertolong, pada 3 Januari lalu, setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan. Laporan ini diterima Lapor Covid-19 dari keluarganya.

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus

“Pasien itu meninggal di taksi daring," kata relawan tim BantuWargaLaporCovid19, Tri Maharani dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Januari 2021. 

Tri mengatakan, saat itu pasien yang membutuhkan alat bantu napas ventilator itu sempat berkeliling ke 10 rumah sakit dalam keadaan sesak napas di dalam taksi daring. Namun, rumah sakit yang didatanginya menolak lantaran ruang ICU penuh.

Tri memperkirakan, pasien itu telah terinfeksi Covid-19 lebih dari delapan hari. Sayangnya, pasien tak mendapatkan pertolongan dini.

Sementara Satuan Tugas Penanganan atau Satgas Covid-19 mengaku belum mengetahui tentang adanya warga Depok pasien Covid-19 yang meninggal akibat ditolak rumah sakit.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, pihaknya sedang mencari tahu tentang identitas penyintas Covid-19 tersebut.

“Sedang ditelusuri dulu,” singkat Dadang kepada Tempo, Sabtu 16 Januari 2021.

Dadang menyebut, justru mengetahui kejadian itu dari media massa, “Mohon dibantu data-data pasiennya siapa dan dimana, lalu RS nya mana saja,” kata Dadang.

Sedangkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menilai, sistem kesehatan bisa lumpuh jika angka keterisian tempat tidur di rumah sakit telah mencapai di atas 80 persen selama beberapa hari. 

Selain itu, sistem kesehatan yang lumpuh juga ditandai banyaknya pasien yang tak tertangani di ruang isolasi dan ICU karena terbatasnya fasilitas di rumah sakit.  

Kata dia, lonjakan kasus positif yang mencatatkan rekor barunya selama empat hari berturut-turut sejak Rabu (13/1) hingga Sabtu (16/1) kemarin harus diwaspadai. Ia mengatakan, lonjakan kasus positif ini dapat menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) semakin tinggi. 

Ia pun mengkhawatirkan kondisi ini akan menyebabkan sistem kesehatan di Indonesia menjadi lumpuh. 

“Pasien non-Covid-19 juga tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lagi karena fasilitasnya penuh, tenaga kesehatannya tidak ada lagi yang tersisa untuk melayani lagi atau ‘fully occupied’,” kata dia, Minggu (17/1).

Karena itu, Wiku mengatakan, lonjakan kasus positif harian harus segera ditekan. Berbagai upaya pencegahan penularan pun harus benar-benar dilakukan sehingga efektif menurunkan kasus baru.