Sabtu,  23 November 2024

Aneh, Kenapa Habis Suntik Vaksin Masih Bisa Positif Ya?

NS/RN/NET
Aneh, Kenapa Habis Suntik Vaksin Masih Bisa Positif Ya?
Ilustrasi vaksin Corona.

RN - Bupati Sleman Sri Purnomo dan tujuh relawan dinyatakan positif. Padahal mereka baru saja melakukan suntik vaksin Corona.

Sri mengumumkan jika dirinya terkonfirmasi positif COVID-19. Dia sebelumnya telah disuntik vaksin COVID-19 pada Kamis, 14 Januari 2021.

Melalui akun Twitter pribadinya, Sri Purnomo mengatakan sempat batuk-batuk kecil dan demam sebelum dinyatakan positif COVID-19. Saat ini ia menjalani isolasi mandiri di rumah karena tidak menunjukkan gejala apapun sehingga tak harus dirujuk ke fasilitas kesehatan.

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Pastikan Anak-anak Sudah Terimunisasi, Petugas Puskes se- Penjaringan Sweeping Polio

"Meskipun beberapa waktu lalu saya telah divaksin sebagai pencegahan penyebaran COVID-19, saya ingatkan vaksin bukanlah sebuah obat," tulisnya.

Beberapa pakar mengatakan masih sangat mungkin terinfeksi COVID-19 setelah mendapat dosis pertama vaksin. Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) Prof Dr Sri Rezeki S Hadinegoro menyebut antibodi COVID-19 tak langsung terbentuk usai vaksinasi. Seseorang tak bisa serta merta menjadi kebal setelah suntik.

"Kita nggak langsung tinggi antibodinya, kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi, paling tidak setelah dua kali suntik itu 14 hari sampai 1 bulan baru dia maksimal antibodi," katanya beberapa waktu lalu.

Di Bandung, Jawa Barat juga terjadi. 25 relawan atau partisipan yang positif terinfeksi COVID-19 terdapat 7 orang di antaranya adalah penerima vaksin. 

Sementara 18 lainnya pemerima suntikan plasebo atau obat kosong yang berfungsi sebagai kontrol atau pembanding.

Ketua Riset Uji Klinis Vaksin Corona Prof Kusnadi Rusmil mengatakan bahwa kondisi relawan yang mendapat suntikan vaksin saat ini hanya mengalami gejala ringan setelah dinyatakan positif COVID-19.

"Dari yang 7 dapat vaksin itu semua (gejala) ringan, kalau kita bagi level beratnya 1, 2, 3, dan 4. Nah, ini level 1 dan level 2, kebanyakan level 1, jadi nggak ada yang berat," kata Prof Kusnadi dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan RI, Sabtu (23/1/2021).

Sebelumnya, Prof Kusnadi menjelaskan bahwa kemungkinan mereka terinfeksi virus Corona saat daya tahan tubuhnya sedang turun. Terlebih Bandung merupakan zona merah COVID-19, sehingga risiko terkena penyakit tersebut pun menjadi besar.

"Itu mungkin karena pertama kemungkinan daya tahan tubuh waktu itu dia itu sedang rendah dan juga jumlah virus yang masuk itu terlalu banyak kan Bandung zona merah, sehingga dia bisa terkena penyakit COVID," jelasnya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP PDPI), dr Erlina Burhan pun mengaku seseorang yang sudah disuntik vaksin Corona tetap bisa terkena COVID-19. Namun, gejala yang timbul tidak akan parah.

"Memang risiko terjangkit COVID-19 ini akan tetap ada setelah diberikan vaksin, namun risikonya akan lebih rendah. Kalau pun terjangkit, gejala klinisnya juga ringan," ujar dr Erlina.